Mahipal Ingin Jalur Panjat Tebing jadi Media Sekolah

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Dua bulan berlalu, tim ekspedisi pembuatan 25 jalur panjat tebing Di sela-sela kesibukan kuliah, anggota muda organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mahipal) Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban terus mempompa semangat untuk merampungkan ekspedisi itu. Ratusan Hanger terpasang di 12 jalur panjat tebing Watu Ondo, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Tuban.

Terik panas matahari serta guyuran hujan tak sedikitpun menyurutkan semangat tim ekspedisi itu, kedisiplinan, kekompakan serta kerja tim yang bagus membuat kegiatan ini berjalan hingga saat ini.

"Mapping jalur, penyiapan alat yang memadahi, pembuatan jalur panjat hingga tim base camp," ucap Cucuk Widiarto selaku instruktur ekspedisi saat ditemui awak media di sekretatiat Mahipal, Senin (02/11/2020).

Angkatan ke-7 Mahipal ini, Cucuk menambahkan kegiatan ekspedisi panjat tebing sebagai salah satu program pendidikan yang wajib dilaksanakan oleh anggota muda Mahipal untuk menjadi anggota tetap. Selain itu, kegiatan ini membutuhkan fisik, skill serta peralatan yang memadahi karena tebing Watu Ondo ini, memiliki karakter yang bervariasi seperti tebing rapuh dan over hang.

"Disiplin ilmu dan alat yang cukup, menjadi salah satu penentu keberhasilan ekspedisi ini," ungkapnya.

Sementara itu, Fitro'atun Novita salah satu peserta ekspedisi mengaku awalnya takut, namun setelah mengikuti beberapa tahapan kini dapat memahami karakter tebing serta dapat menyiasati kontur tebing.

"Awalnya takut tapi setelah ikuti pra ekspedisi, kini menjadi tertantang selesaikan ekspedisi panjat tebing ini," sambungnya.

Kegiatan yang dilaksanakan sengaja mengambil di akhir pekan agar kegiatan ini tidak menganggu perkuliahan. Selain dapat mengisi waktu liburan kuliah dengan hal yang positif, kegiatan ini tentunya jalur yang dibuat dapat digunakan sebagai pusat sekolah panjat tebing.

"Jalur panjat tebing ini digunakan sebagai media sekolah panjat tebing," Harapannya.

Kondisi cuaca saat ini, memang sedikit menyulitkan tim ekspedisi lantaran kondisi batu menjadi licin. Fitro'atun berharap sisa waktu ini tim dapat menyelesaikan sesuai jadwal yang di tentukan. [ali/ito]