Kisah Sukses Pengendalian Covid 19 di 'Kecamatan Perawan'
Reporter: Mochamad Nur Rofiq
 
blokTuban.com - Menjaga daerah dan warganya dari penyebaran Virus Corona memang dirasa berat. Jika tidak ada tekad yang kuat dan semangat tinggi mustahil itu dapat tercapai.
 
Begitulah pembukaan percakapan yang dilontarkan Camat Grabagan, Joko Suprianto ketika diwawancarai wartawan blokTuban.com meliputi kesusksesan tim gugus untuk mencegah dan mengendalikan Virus Covid-19 di Bumi Inggil, sebutan kecamatan Grabagan.
 
Suasana sejuk dengan suguhan kopi hangat di meja, Joko berkisah, tim gugus Kecamatan dan juga tim gugus desa semangatnya tidak pernah kendor. Mereka eksis mengadakan sosialisasi ke masyarakat dan operasi ke warung-warung tiada hentinya demi corona tak merajalela. 
 
Dulunya, kesadaran pengunjung kafe-kafe di Grabagan untuk bermasker dan physical distancing diakuinya sangat rendah. Namun, dengan eksisnya tim gugus kecamatan dan gugus desa akhirnya sedikit demi sedikit bisa dipahami dan bisa dilaksanakan.
 
"Alhamdulillah penderita Covid di Grabagan tidak seberapa banyak. Sampai dengan hari ini ada 12 penderita satu meninggal 11 sembuh mulai bulan Maret sampai dengan bulan Oktober," ujar Joko dengan raut wajah bahagianya.
 
Menjadi pimpinan tertinggi di wilayah kecamatan, Joko mengaku butuh kesabaran untuk merubah cara hidup masyarakatnya dengan kenormalan baru. Namun Ia cukup terbantu dengan kondisi geografis wilayah Grabagan yang memiliki kandungan oksigen tinggi, lantaran berada di tengah hutan. 
 
"Letak geografis yang tinggi udaranya cenderung bersih, ini yang menekan peredaran Covid di sini lambat," tukas pria humanis tersebut. 
 
Sebab, lanjut Joko, udara yang bersih dan sejuk diklaim menghasilkan oksigen tinggi. Efeknya imunitas masyarakat kemungkinan lebih tinggi sehingga Virus dari Wuhan tersebut mampu ditekan penyebarannya.
 
"Berkat kerjasama tim yang apaik, hingga hari ini sudah tidak ada satupun warga Grabagan yang kena covid-19," pungkasnya menandaskan. 
 
Grabagan, Kecamatan yang Masih Perawan
 
Grabagan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Grabagan adalah kecamatan yang dibentuk dari pemekaran wilayah Kecamatan Rengel, Semanding, dan Soko.
 
Kecamatan yang terdiri dari 11 desa tersebut berbatasan langsung sebelah utara dengan Kecamatan Semanding. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Plumpang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rengel dan sebelah Barat dengan Kecamatan Soko.
 
Rerata mata pencaharian masyarakat kecamatan Grabagan adalah petani. Tetapi ada beberapa yang menjadi pedagang. 
 
Kecamatan Grabagan sendiri menjadi daerah tertinggi di Wilayah Kabupaten Tuban, dengan puncak tertinggi di daerah Ngandong sekitar 520 mdpl. Tidak heran suasana dan udara disini relatif lebih sejuk dibanding dengan daerah lainnya. 
 
Di Bumi Inggil yang masih perawan itu, banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan. 
 
Puncak Andongsari misalnya, yang sekarang menjadi destinasi wisata baru bagi wisatawan. Karena di Puncak Andongsari kita bisa melihat dengan leluasa hamparan luas perkebunan dan hutan, bahkan laut utara juga terlihat dari puncak ini, serta menjadi spot terbaik untuk menikmati sunrise dan sunset. 
 
Di daerah ini juga potensial untuk dikembangkan menjadi wisata kedirgantaran, seperti Paralayang, Gantole dan lain lain, karena sudah pernah dilakukan uji coba dan berjalan sukses. 
 
Di daerah Dermawuharjo juga ada pemandian yang sangat jernih dan dingin airnya, yang terbaru masyarakat sekitar sekarang juga lagi mengembangkan wisata petik jeruk yang tujuannya kelak menjadi salah satu andalan eco wisata Kabupaten Tuban. [Rof]