Mediasi di Mapolsek Jenu, Rekind akan Utamakan Tenaga Lokal

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Pekerjaan EPC Project Pembangunan 5 Unit Tangki Produk TPPI Tuban bakal mengutamakan tenaga kerja lokal. Komitmen tersebut disampaikan PT. Rekayasa Industri (Rekind) usai pertemuan bersama Muspika, perwakilan management TPPI, 3 Kepala Desa, 3 Perwakilan Karang Taruna dan Perwakilan Pengusaha Dari 3 Desa Ring 1 di Mapolsek Jenu pada Selasa (27/10/2020) siang.

Chandra Comdev (humas) PT Rekayasa industri mengatakan, ke depan pihaknya akan mengedepankan tenaga kerja lokal dan menjaga komunikasi yg lebih baik lagi.

"Itu komitmen kami supaya proyek 5 unit tangki TPPI berjalan lancar," ucap Candra kepada blokTuban.com.

Untuk hasil pertemuan diungkap oleh Kepala Desa Tasikharjo, Damuri. Ada beberapa kebutuhan tenaga kerja di PT. WEN yaitu Welder 13 orang dengan syarat memiliki sertifikasi migas & FCAW dan dilakukan test. Semi Fitter lima orang syarat dilakukan test, Scafolder empat orang, dan Helper 11 orang.

Khusus tenaga kerja mechanical-piping & electrical instrument meliputi, Welder tujuh orang syaratnya mempunyai sertifikasi migas dilakukan test, Fitter piping 10 orang, dan Helper 25 orang.

Paket pekerjaan juga dibeber yakni, 1,16km (455 meter Desa Tasikharjo, 404 meter Desa Remen, dan 305 meter Desa Purworejo. Pembagian di tiga desa karena lokasi proyek mencakup tiga desa di Kecamatan Jenu.

Ditambahkan, PR & CSR Section Head PT. TPPI, Taheran Sidik Prabowo, ST. MM yang juga hadir dalam pertemuan, menyampaikan sejak awal TPPI telah menekankan ke Rekind, apabila ada kebutuhan tenaga kerja yang requirement dan potensinya ada di lokal.

TPPI meminta tolong agar melibatkan warga lokal, jika sudah tidak ada dari warga lokal silahkan mencari dari luar namun tetap menjalin komunikasi yang baik dengan lokal sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

"Begitu juga kebutuhan yang lain, kualitas harus memenuhi, harga tidak dimainkan dan sesuai standart harga di TPPI, pengirimannya tepat waktu dan terakhir faktor safety," tutur Taheran.

Taheran menambahkan, ke depan pihaknya akan mengawal prosesnya agar project ini berjalan on schedule, on budget, on quality dan on safety. Hal ini menjadi sangat penting karena project ini bukan hanya menjadi sorotan ditingkat regional tetapi juga menjadi sorotan nasional. Tolak ukur keberhasilan project kecil ini menjadi acuan untuk menjalankan project-project yang lebih besar kedepan.

"Untuk itu kami meminta semua pihak agar ikut serta berperan aktif dalam mendukung project yang akan dilaksanakan ke depan agar dapat memberi manfaat terhadap masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia pada umumnya melalui penekanan impor Petrochemical yang tentunya akan dapat menekan pemborosan uang negara," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, pada tanggal 22 Oktober 2020 lalu puluhan warga dari Desa Remen, Purworejo, dan Tasikharjo Kecamatan Jenu melakukan demo di kantor PT. Rekayasa Industri (Rekind). Massa membawa tuntutan ketenagakerjaan mengutamakan orang lokal. [ali/rom]