Nasi Pindang Bungkus Daun Jati Khas Pesisir

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Sajian kuliner khas Kabupaten Tuban tidak melulu rajungan dan ikan manyung. Ada nasi pindang dibungkus daun jati yang rasanya maknyus.

Menu nasi pindang ini merupakan sajian unik di Pantai Semilir, Desa Socorejo, Kecamatan Jenu. Menu ini tidak bisa dijumpai di tempat lain di Bumi Wali.

Lapak nasi pindang godong jati biasa dikenal, ada di dalam wisata Pantai Semilir. Lokasinya persis berada di Jalan Tuban-Semarang KM.23 atau di sebelah timur pelabuhan khusus semen.

Menu ini tidak setiap hari dijual alias hanya buka pada akhir pekan Sabtu dan Minggu. Itupun mulai pukul 10.00 Wib sampai nasi pindang habis.

Cukup mudah menemukan lapak nasi pindang khas semilir. Tenda lancip berwarna hijau tertulis jelas nasi pindang godong jati dan es kelapa muda.

Para penikmat nasi pindang bisa melahapnya di lokasi, duduk lesehan di papan lebar. Cukup duduk manis di tempat, nasi pindang dan es kelapa muda akan diantarkan oleh pelayan.

Nikmat dan sederhana itu yang menjadikan nasi pindang diburu pelanggannya. Terutama saat jam makan siang. Pengunjung wisata Semilir tak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena harga per porsinya hanya Rp10 ribu.

Suwandi salah satu pengunjung yang mencicipi kuliner ini asal Kecamatan Bancar mengaku cita rasa nasi pindang sangat khas dengan pesisiran. Pedasnya sedang sesuai selera.

"Enak selain pindang ada cumi, tumis kacang panjang dan pepaya muda," ucapnya.

Lanjut Suwandi, yang membuat nasi pindang ini istimewa karena dibungkus daun jati. Menghadirkan rasa sedap di dalamnya dan dijamin ingin mencobanya kembali.

Selain Suwandi, sedapnya nasi pindang diakui Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim. Perpaduan ikan pindang, cumi, oseng kacang dan pepaya dan tempe khas pesisir tidak mengecewakan.

Untuk lauk menu ini dimasak seperti biasa. Sedangkan untuk nasinya harus didinginkan dulu dengan kadar panas sedang. Perbedaan panas pada nasi sangat mempengaruhi cita rasa.

Wintayah pengelola nasi pindang memutuskan tidak menambah rajungan, supaya menjangkau seluruh kalangan pengunjung. Kalau menu rajungan rata-rata bisa sampai Rp100 ribu. Berbeda dengan nasi pindang ini cukup Rp10 ribu saja.

"Dengan harga segitu kuliner ini bisa menjangkau semua wisatawan," sambung Wintayah kepada blokTuban.com, Minggu (18/10/2020) siang.

Di hari Minggu minimal ada 100 pengunjung yang mencicipi nasi pindang ini. Sedangkan di hari Sabtu maksimal 50 orang. [ali/rom]