Lepas 9 Penyu Laut, Tradisi Umat Tionghoa Lestarikan Satwa

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Umat Tionghoa yang tergabung di TITD Kwan Sing Bio (KSB) Kabupaten Tuban secara rutin melestarikan tradisi Fang Sheng atau melepas makhluk hidup.

Pada Selasa (13/10/2020) pagi, sembilan penyu laut dilepaskan umat ke laut depan klenteng. Dilakukan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Nabi Konghucu.

"Tujuan kami supaya virus Covid-19 lekas hilang serta lingkungan klenteng diberi kedamaian," ucap Alim Sugiantoro Ketua Penilik Demisioner TITD KSB Tuban kepada blokTuban.com.

Alim menegaskan, makna dari melepas sembilan penyu laut yaitu membuang hal-hal yang tidak baik. Kesialan dibuang semua sehingga kebaikan dan kesuksesan akan datang.

Adapun sembilan penyu memiliki arti khusus. Dimana angka delapan dan sembilan adalah angka tertinggi di kalangan umat cina. Mendatangkan hoki, rejeki banyak, panjang umur dan segala urusan bisa segera selesai.

"Khususnya masalah di klenteng harus selesai dengan baik," harap Alim.

Selain melepas penyu laut, umat klenteng juga melakukan bakti sosial dengan membagikan 400 zak beras kepada kaum dhuafa di Kabupaten Tuban.

Beras yang dikemas kantong plastik tersebut, didistribusikan secara langsung bagi warga yang melintas dan ada yang diantarkan langsung ke penerima.

"Karena ekonomi masyarakat terimbas corona, maka kami dari klenteng berusaha membantu sedikit-sedikit," tambahnya.

Di lain sisi, warga Tionghoa yang melakukan tradisi Fang Shen ini, sebenarnya sudah turut serta dalam membantu melestarikan hewan yang terancam punah.

Penyu dan kura-kura yang selalu diburu untuk telur dan dagingnya, diselamatkan dan dilepas kembali ke habitatnya (pantai) saat digelarnya ritual Fang Shen.

Hal ini juga sama untuk hewan jenis lainnya, karena ajaran kuno umat Tionghoa mengajarkan untuk saling mencintai sesama mahluk hidup. [ali/ono]