3 SMA Luar Tuban akan Ikut Bimtek Virtual Otomasisasi Perpustakaan

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Perkembangan teknologi membawa dampak pada pengelolaan perpustakaan dengan lebih modern. Langkah ini menjadi sebuah keharusan agar perpustakaan tetap eksis di tengah hilir mudiknya teknologi informasi, Senin (12/10/2020).

Menangkap peluang tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tuban mengembangkan pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi, salah satunya dengan mengadopsi program INLISLite atau Integrated Library System.

Kepala Dispersip Tuban, Joko Priyono menjelaskan INLISLite merupakan perangkat lunak aplikasi otomasi perpustakaan yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) yang berguna manajemen informasi perpustakaan terintegrasi.

Sejak tahun 2017, Dispersip Tuban mulai menerapkan INLISLite pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Tuban. Selanjutnya dikembangkan pada perpustakaan di tingkat kecamatan.

Penerapan INLISLite pada Perpustakaan yang dikelola Pemkab, menjadikan Dispersip Tuban mengembangkan INLISLite untuk perpustakaan sekolah mulai dari tingkat SMA, SMP, dan SD.

Dispersip juga intens memberikan pendampingan dan monitoring terkait otomatisasi perpusatakaan, namun karena adanya pandemi Covid-19, pendampingan berupa Bimbingan Teknis (Bimtek) Otomatisasi Perpustakaan dilakukan secara virtual.

"Bimtek yang akan digelar minggu depan mendapat respon positif dari sekolah di Kabupaten Tuban dan luar daerah. Tercatat terdapat 3 SMA dari luar Tuban mengikuti kegiatan tersebut, yaitu SMAN 1 Pagak, Kabupaten Malang, SMPN 6 Bontang, Kota Bontang, dan SMKN 1 Merauke," ujar Mantan Sekretaris DPRD Tuban.

Pemanfaatan INLISLite oleh Dispersip Tuban juga diintegrasikan aplikasi Tuban Digital Library (Tulib). Integrasi dua aplikasi ini menjadikan akses pelayanan perpustakaan di Tuban kian mudah dan menyentuh semua aspek.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Dispersip Tuban, Sri Wigatin, mengatakan,  INLISLite mampu menggeser perpustakaan dari bentuk konvensional menjadi lebih modern. Dalam penerapannya, pihak sekolah akan diberikan panduan terkait penerapan INLISLite di ranah sekolah.

“Pada masa pandemi ini, dikembangkan kegiatan Bimbo atau Bimbingan Online Otomatisasi Perpustakaan Sekolah,” sambungnya.

Melalui pendampingan yang diberikan, diharapkan sekolah mampu mengembangan pengelolaan perpustakaan dengan lebih baik. Sehingga mampu meningkatkan minat siswa untuk berkunjung dan menikmati fasilitas perpustakaan yang ada.

Terkait integrasi antara INLISLite dan Tulib, Wigatin menambahkan, mampu mendukung operasional aplikasi Tulib. Masyarakat dapat mengakses berbagai buku bacaan yang terdapat dalam aplikasi Tulib dengan memanfaatkan gawainya.

“Masyarakat dapat menikmati fasilitas membaca buku bacaan dalam bentuk digital atau pdf,” pungkasnya. [ali/rom]