Beredar MoU Penipuan Pembebasan Lahan Kilang Tuban

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com- Manajemen Kilang GRR Tuban memastikan MoU tentang pelaksanaan proses pembebasan lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana kilang minyak PT. Pertamina Rosneft adalah penipuan.

MoU tersebut dibuat oleh oknum tanggal 7 september 2020 antara PT. Pertamina Rosneft NGRR dan CV. Kartika Kusuma.
Project Kordinator GRR Tuban, Kadek Ambara Jaya meminta masyarakat untuk tidak percaya dan berhati-hati adanya penipuan tersebut.

"Penipuan ini tidak kami bawa ke polisi. Kami hanya buat rilis dan buat banner klarifikasi," terangnya kepada blokTuban.com, Selasa (22/9/2020).

Dalam MoU penipuan tersebut, Pertamina disebut sebagai pihak project owner dan CV. Kartika Kusuma/Ibnu Muttaqin pihak main contractor (pelaksana pembebasan lahan).

Ada tujuh pasal dalam MoU penipuan tersebut. Pasal 1 menjelaskan devinisi, pasal 2 berisi maksud dan tujuan, pasal 3 lingkup kerjasama dan prosedur pelaksana, pasal 4 jangka waktu pelaksanaan, pemeliharaan, pembayaran, dan perjanjian.

Pasal 5 mengatur tentang biaya-biaya yang timbul, pasal 6 penyelesaian perselìsihan, dan pasal 7 penutup. Kedua belah pihak juga turut bertandatangan, pihak Pertamina diwakili Kadek Ambrajaya project owner Pertamina Rosneft NGRR dan CV. Kartika Kusuma, Ibnu Muttaqin bermaterai 6000.

Sebagaimana diketahui, bulan juli 2020 merupakan batas waktu pengukuran lahan untuk proyek Kilang GRR Tuban. Lebih dari batas ini, PT. Pertamina (Persero) mengacu UU Nomor 2 tahun 2012 akan menggunakan sistem konsinyasi untuk menuntaskan sisa pembebasan lahan.

Kilang minyak yang ditargetkan beroperasi pada 2024 memiliki luas mencapai 1.050 hektar dengan rincian 821 hektar lahan darat, sedangkan sisanya lahan reklamasi laut.

Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu 6 bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani 1 bidang, dan di KLHK 1 bidang.

Di sisi lain,  pembangunan Kilang Tuban akan menyerap kurang lebih 27.000 tenaga kerja pada saat kontruksi proyek dan 2.500 tenaga kerja ketika proyek beroperasi. [ali/col]