Kunjungi Ponpes Tangguh di Prambontergayang, Ini Pesan Bupati

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Sebagai pelopor pencegahan persebaran Covid-19 pada lingkup pembelajaran pondok pesantren (ponpes), pesantren tangguh yang ditunjuk menjadi percontohan pada setiap wilayah kecamatan mulai dibentuk dan dikunjungi oleh segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Tuban.

Sebagaimana kunjungan Bupati Tuban, Fatkhul Huda beserta jajaran dinas, yang bertandang di pesantren tangguh yang ada di Desa Prambontergayang, Kecamatan Soko pada Selasa (7/7/2020) sore ini. Dengan didampingi tim dari Dinas Kesehatan, Kemenag Tuban, serta 3 pilar Kecamatan Soko, Bupati  memastikan betul bagaimana kesiapan pesantren tangguh dalam melaksanakan giat belajar mengajar di tengah pandemi tiada henti ini.

"Covid-19 tidak tahu kapan akan berakhir. Maka, untuk pesantren ada sedikit toleransi bisa memasukkan muridnya. Sebab, anak-anak yang biasa akan tradisi pesantren yang sangat ketat, biasa dengan pendidikan karakter, dikhawatirkan jika dirumah bisa menjadi anak yang tidak sesuai karakter pesantren," ungkap Bupati Tuban, Fathul Huda dengan nada risau saat berada di area Pesantren Al-Ishlah, Desa Prambontergayang.

Bupati asal Montong itu juga menambahkan, hal itulah yang harus diperhatikan bersama, harus ekstra hati-hati. Karena standar atau protokol kesehatan ada dua yang bisa dilakukan, yakni menjaga kebersihan, dan memakai masker. Sedang untuk jaga jarak, diakuinya masih begitu susah diterapkan khalayak umum.

"Para santri saya minta semuanya menyadari, bahwa Corona ini adalah sesuatu yang misteri. Tidak kelihatan, tapi cukup menghancurkan tatanan dunia. Maka harus ekstra hati-hati dan ekstra prihatin. Harus memperbanyak wirid-wirid yang diajarkan oleh para kiai setiap saat," pesan Bupati nan religius itu.

Disamping itu, santri mesti mentaati protokol kesehatan, memperbanyak dzikir, mendekatkan diri kepada Allah, dan banyak istighfar. Bahkan, Bupati Fathul Huda juga menekankan agar santri supaya banyak shodakoh.

"Shodakoh tidak harus uang, senyum saja sudah beribadah dengan orang lain," tandasnya.

Selanjutnya, kunjungan pesantren tangguh akan selalu dipantau oleh segenap Pemerintah Kabupaten Tuban. Pihaknya ingin mendengarkan dari santri dan pengasuh pesantren, apa yang kiranya dibutuhkan untuk bisa menerapkan protokol kesehatan itu. Jika butuh masker, akan segera dicukupi masker. Kalau butuh pelatihan, akan diinstruksikan Puskesmas untuk melatih kesehatan para santri. Jika ada gejala-gejala, harus koordinasi secepatnya dengan Puskesmas setempat. [feb/col]