Gembira Obat Mujarab Lawan Corona

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Cerita menarik diungkap pasien sembuh dari Covid-19 asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Namanya Kasmiati yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga.

Perempuan ini terpapar Corona setelah mengikuti tahlilan keluarga yang meninggal dan masuk dalam klaster Tambakboyo. Di rapid test hasilnya reaktif.

Semenjak itu ibu dua anak ini menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, karena tidak ada gejala apapun. Tes swab pertama hasilnya positif dan langsung isolasi di Hotel Wilis Jenu.

"Saya sedih setelah divonis positif Corona padahal sehat dan tidak ada gejala sakit apapun," ungkap Kasmiati kepada blokTuban.com di balai Desa Socorejo, Kamis (11/6/2020).

Tak ingin menahan beban sendiri, dia langsung memberi tahu suami dan anaknya. Sedih respon mereka berdua mendengar terjangkit corona.

Yakin kalau setiap penyakit bisa disembuhkan, keluarga Kasmiati pun harus menerimanya karena sebuah ujian dari Allah SWT. "Mau gak mau harus terima, kuat dan semangat sembuh," imbuhnya.

Selama isolasi mandiri di rumah, pihaknya membatasi aktifitas seperti biasanya. Lebih banyak waktu di rumah dan paling jauh ke halaman rumah untuk lari-lari kecil dan berjemur supaya imun terus membaik.

Ekonomi keluarga terpuruk seingatnya sewaktu dirinya menjalani isolasi mandiri. Beruntung Satgas Covid-19 Desa Socorejo rutin memberikan bantuan Sembako dan semangat kepadanya.

"Sudah jadi tugas Satgas untuk memperhatikan pasien yang isolasi di rumah. Malam-malam kami kirim Sembako untuk meringankan beban keluarga," sambung Sekretaris Desa (Sekdes) Socorejo, Wintayah Putri.

Bagi Wintayah dukungan merupakan hal penting untuk pasien corona. Karena virus ini bukan aib sehingga lingkungan harus ikut serta mendukung kesembuhannya.

Meski Satgas Covid-19 dan Pemdes untuk tidak mengucilkan, lanjut Kasmiati masih dijauhi tetangga. Ketakutan mereka dianggap wajar karena minimnya pengetahuan soal corona.

Baru setelah selesai isolasi dan dijemput langsung oleh Kepala Desa Socorejo, Z. Arief Rahman Hakim, tetangga dan semua orang paham dan menerima.

Sekali lagi Kasmiati menegaskan, salah satu pasien positif tanpa gejala. Dia tak pernah terbayang bisa terpapar virus yang menyerang hampir seluruh dunia ini.

Selain itu, cerita lain saat isolasi di Hotel Wilis Jenu juga tak kalah menarik. Sama halnya di rumah, sewaktu di hotel bangun tidur salat shubuh kemudian mengaji dan dilanjutkan olahraga rutin.

Protokol kesehatan lebih ketat, mulai pakai masker, berjemur mulai pukul 09.00 Wib, minum vitamin, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.

Di Willis sendiri ada banyak pasien yang diisolasi. Bersamaan dengan dirinya ada 14 orang yang juga diisolasi. Satu kamar satu pasien. Rasa bosan sering ada, dan harus diterima.

"Kalau habis salat dan waktu luang pasti mengaji. Kalau jenuh nonton TV," ceritanya.

Untuk mengobati rasa kangen dengan anak dan suami, lewat video call. Karena tidak bisa menggunakan HP android, anaknya yang paling sering menghubungi. Cara virtual ini sangat ampuh untuk membuat tenang, dan hati selalu gembira.

Untuk makan di tempat isolasi sama dengan di rumah. Perbedaannya tinggal sendiri dan di rumah ditemani suami dan anak.

14 hari masa isolasi berakhir. Bersamaan itu pula keluar hasil tes swab kedua dan hasilnya negatif. Mengetahui kabar baik ini, seketika Kasmiati melakukan sujud syukur.

Pesan kepada masyarakat dimohon jangan takut dengan corona. Bisa disembuhkan dengan protokol kesehatan. Hati kita harus gembira dan ikhlas menerima takdir.

"Semoga masyarakat tidak takut pada Corona dan warga Socorejo sehat, panjang umur, dan rejeki berlimpah," harapnya.

Kades Arif menambahkan, corona bukanlah aib dan jangan sekali-kali memberi stigma negatif pada pasien dan keluarganya. "Ini bukan suatu kutukan. Kalau selalu gembira imun kita meningkat," pintanya.

Kasmiati merupakan satu dari 18 pasien positif Corona di Kabupaten Tuban dinyatakan sembuh. Kabar baik ini setelah hasil Tes RT-PCR yang dikeluarkan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya keluar.

"Mereka dinyatakan negatif covid-19 dari dua kali pemeriksaan berturut-turut," terang Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban, Endah Nurul Komariyati melalui rilis resmi.

Mereka yang sembuh dua dari Kecamatan Tuban yaitu bayi laki-laki (29 hari) dan laki-laki (36), dari Kecamatan Kerek balita laki-laki (4), laki-laki (59) dan perempuan (43), dari Kecamatan Semanding, balita perempuan (2) dan perempuan (21), dari Kecamatan Plumpang, Perempuan (56) dan (62) tahun.

Sementara itu dari Kecamatan Palang adalah perempuan (25), Kecamatan Merakurak, perempuan (54), Kecamatan Senori, laki-laki (38), Kecamatan Jenu, perempuan (46). Di Kecamatan Soko ada Lima orang yang sembuh yaitu perempuan (43) dan (63) serta laki-laki (64), (57) dan (43) tahun. [ali/rom]