Wisatawan Betah Tinggal di Tuban Hanya 1,7 Jam

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kunjungan wisatawan di Kabupaten selama 2019 tembus 7.034.136 orang. 7.033.343 orang diantaranya wisatawan lokal, dan 793 wisatawan mancanegara, Sabtu (30/5/2020).

Jutaan kunjungan tersebut, jika di rata-rata mereka hanya betah tinggal di Tuban 1,7 jam. Kendati demikian, capaian legnth stay (waktu lama tinggal) sama dengan yang ditarget Pemkab.

Lama waktu tinggal wisatawan dipengaruhi oleh keberadaan usaha pariwisata. Di Kabupaten Tuban ada empat jenis usaha mulai hotel, rumah makan, karaoke dan tempat spa.

Data Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) menyebutkan, hotel sendiri ada dua kelas yaitu bintang di tahun 2018 dan 2019 jumlahnya sama dua hotel dengan 142 kamar.

Sementara untuk kelas melati di tahun 2018 ada 22 hotel dengan 849 kamar, dan naik tahun 2019 menjadi 24 hotel dengan 969 kamar. "Perkembangan usaha sektor wisata tahun 2019 meningkat utamanya usaha perhotelan dari semula 24 hotel menjadi 26 hotel," tulis Bupati Tuban, Fathul Huda dalam LKPJ 2019.

Berbeda dengan usaha pariwisata rumah makan, banyak mengalami turun pendapatan dan beberapa rumah makan gulung tikar. Di tahun 2018 ada 115 rumah makan dengan 1.060 karyawan, dan turun tahun 2019 menjadi 103 unit dengan 982 karyawan.

Untuk usaha karaoke jumlahnya sama tahun 2018 dan 2019 dengan 11 unit. Sedangkan usaha spa melonjak dari tahun 2018 tidak ada spa dan tahun 2019 muncul 6 usaha spa.

Bupati dua periode ini menambahkan, peningkatan jumlah kunjungan juga dipengaruhi semakin beragamnya objek wisata dan fasilitas pendukungnya.

"Naiknya wisatawan mancanegara yang cukup signifikan sekitar 26,5 persen dipengaruhi oleh stabilnya kondisi ekonomi global, situasi politik nasional, kondisi alam dan cuaca yang relatif aman," imbuhnya.

Di lain sisi, kunjungan wisatawan juga mempengaruhi pendapatan PAD yang bersumber dari hasil restribusi tempat rekreasi, dan jasa usaha. Total tahun 2019 PAD sektor pariwisata Kabupaten Tuban Rp2.145.326.500.

Capaian tersebut di bawah target Pemkab sebesar Rp3.105.094.000. Jika dibandin dengan capaian 2018 sebesar Rp1.273 386.500, tentu capaian 2019 melonjak drastis.

"Tidak memenuhi target karena ada kenaikan tarif masuk wisata yang dikelola daerah dan munculnya wisata baru," pungkasnya. [ali/ito]