Geger Corona, Ini Tips Atur Keuangan Bagi Pekerja Gaji Tak Tetap

Reporter: --

blokBojonegoro.com - Virus corona (COVID-19) merebak ke mana-mana hingga Indonesia. Ibu kota negara, DKI Jakarta pun telah menetapkan tanggap darurat bencana non-alam COVID-19. 

Dengan penetapan itu, maka aktivitas seluruh masyarakat dibatasi. Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat tetap berada di dalam rumah agar tidak meningkatkan penyebaran virus yang belum ada vaksinnya ini.

Keputusan tetap di rumah ini akan mengancam keuangan para masyarakat yang bekerja sebagai serabutan alias mendapatkan penghasilan per order. Pasalnya mereka tidak lagi bisa beraktivitas di luar untuk mendapatkan penghasilan.

Perencana keuangan Safir Senduk mengatakan ada beberapa tips agat para masyarakat yang mendapat penghasilan per order tetap bertahan di tengah pandemi corona.

"Jadi sebetulnya kalau orang yang punya simpanan tabungan, profesi apapun, dia tenang-tenang saja, karena bisa ambil uang tabungan kapan pun," kata Safir saat dihubungi detikcom, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Sebelum masuk ke beberapa tipsnya, Safir juga bilang situasi pandemi corona yang berpotensi lockdown beberapa wilayah di Indonesia pun masih aman bagi masyarakat tak memiliki tabungan namun memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.

Namun, masalah besar akan dihadapi oleh para masyarakat yang tidak punya tabungan dan mendapatkan penghasilan per order atau serabutan. Menurut Safir, para masyarakat yang berada di kelompok ini harus tetap mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk bayar cicilan.

Oleh karena itu, Safir menyarankan agar masyarakat yang ada di kelompok ini harus memiliki uang cash dalam jumlah banyak, setidaknya mencukupi sampai batas lockdown ditetapkan. Setidaknya ada lima tips bagi masyarakat yang bekerja serabutan dan tidak memiliki tabungan untuk memiliki uang cash, yaitu:

1. Tunda Pengeluaran

Safir menjelaskan, para masyarakat du kelompok ini harus bisa menunda pengeluaran yang sifatnya tidak penting.

2. Prioritaskan Sembako

Menurut Safir, kebutuhan pokok menjadi super prioritas bagi kelompok ini. Sebab, selama lockdown berlangsung maka kebutuhan sehari-harinya mudah terpenuhi.

3. Mencari Barang Pengganti

Safir menjelaskan, mencari barang pengganti berlaku untuk seluruh aspek. Sebagai contoh di aspek makanan, jika suka makan martabak cokelat keju bisa menggantinya dengan membeli roti tawar, keju, dan meses. Lalu membeli bahan makanan untuk mengganti kebiasaan jajan.

4. Jual atau Gadaikam Aset

Untuk memiliki cash yang cukup, menurut Safir tidak ada salahnya menjual atau menggadaikan aset seperti perhiasan yang lama tidak dipakai. Instrumen investasi yang dimiliki pun bisa dijual untuk me dapatkan cash.

5. Coba Berjualan

Dengan mencoba berjualan baik online maupun konvensional, masyarakat yang berada pada kelompok ini bisa mengumpulkan pundi-pundi dari kegiatan berjualan. [lis]

 

Sumber: detik.com