Bekerja di Rumah Bersama Anak, Bagaimana Agar Tetap Produktif?

Reporter: -

blokTuban.com - Imbas dari penyebaran virus corona, sebagian besar perusahaan di beberapa negara mulai menerapkan kebijakan work from home alias bekerja dari rumah untuk para karyawannya.

Namun, bekerja dari rumah tak semudah kedengarannya. Ada banyak potensi gangguan yang dihadapi. Bagi orang-orang yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, gangguan dari anak-anak yang berkeliaran di rumah adalah salah satunya.

Nicole Roder, penulis lepas, mencoba membagikan pengalamannya. Nicole juga menjadi ibu anak-anak homeschooling yang duduk di kelas 5 dan 6 sekolah dasar. Sementara dua anaknya yang lebih muda masih menjalani sekolah umum.

Tiga tahun bekerja dari rumah membuat Nicole kini sudah terbiasa multi-tasking. Seperti melakukan wawancara telepon sambil mengantar anak ke sekolah atau menulis artikel sambil menidurkan anak.

Kini, ada banyak ibu yang akan menjalani hari-hari yang sama seperti Nicole. Lalu, apakah bekerja dari rumah dengan anak-anak di sekeliling mungkin dilakukan?

"Ya, ini bisa dilakukan," kata Nicole, seperti dilansir dari Business Insider.

Ia memahami bahwa akan ada perubahan yang cukup besar. Jika tadinya kamu bekerja di balik meja dengan kursi yang nyaman dan ruangan yang tenang, kini kamu mungkin terganggu dengan suara anak-anak yang juga menjalani program belajar di rumah.

Namun, jangan terlalu mengkhawatirkannya. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan ketika bekerja di rumah dengan anak-anak di sekitar:

1. Jelaskan situasinya kepada anak

Kita semua pasti masih ingat perasaan ketika kita masih kecil dan sekolah diliburkan, seharian kita akan bermain dan melakukan apapun yang kita mau. Namun, mereka pasti paham jika ini hanya sementar.

Jelaskan kepada mereka bahwa ayah atau ibu punya tumpukan pekerjaan yang harus diselesaikan. Buatlah suasana kondusif dan mereka bisa bermain sendiri tanpa mengganggu orangtuanya bekerja.

2. Buat jadwal "jam kerja"

Buatlah jam kerja dan beritahukan pada anak, termasuk memberitahu kapan kamu bisa bermain dengan mereka. Berjanjilah kepada mereka kamu akan berhenti bekerja sesuai waktu yang telah disepakati.

3. Minta bantuan anak yang sudah besar

Jika kamu punya lebih dari satu anak dan anak yang lebih besar sedang bersekolah di rumah, kamu bisa meminta bantuan mereka untuk membantu mengurus adiknya. Bantulah anak yang lebih besar untuk mengatur waktu mereka antara belajar dan menghibur adiknya.

4. Atur waktu kerja menjadi malam hari

Salah satu hal terbaik dari bekerja di rumah adalah jam kerja yang lebih fleksibel. Jika memungkinkan, kamu bisa menukar jam kerja dari yang biasanya pagi dan siang hari menjadi malam hari dan pagi hari sebelum orang-orang rumah bangun.

5. Siapkan mainan agar anak sibuk

Pastikan kamu telah mempersiapkan mainan-mainan anak, terutama jika mereka masih kecil. Biarkan mereka sibuk dengan aktivitas bermain tersebut sehingga tidak mengganggu.

6. Beri anak tugas

Sekalipun si kecil bukan belajar homeschooling, kamu bisa memberi mereka "tugas". Beri mereka aktivitas seperti membaca atau menjawab pertanyaan tertentu. Cara ini bisa membantu otak mereka tetap terlatih ketika sekolah ditutup untuk periode tertentu.

Jika kamu rela mengeluarkan uang, kamu juga bisa membeli kurikulum dari penyedia jasa pendidikan online.

7. Bekerja dari toilet

Jika memungkinkan, kamu juga bisa membawa ponsel dan membalas email-email pekerjaan di toilet untuk meminimalisasi gangguan. Namun, jangan lupa cuci tangan dan membersihkan ponsel setelah selesai melakukannya.

8. Memutar video meditasi mindfulness

Ada banyak video meditasi tersedia di YouTube atau platform pemutar video lainnya. Cobalah cari video yang bisa membantumu untuk fokus lewat meditasi singkat. Ikuti instruksinya, fokuskan pikiran agar tetap bisa berkonsentrasi kerja di tengah keributan anak-anak dan jika memungkinkan buat anak menjadi tenang.

9. Jika gagal, beri anak sedikit waktu screen time

Memberi anak gawai (gadget) agar mereka tenang sebetulnya kurang baik. Namun, jika semua usaha telah kamu lakukan dan tetap gagal, kamu bisa menggunakan ponsel atau alat digital lainnya untuk membuat mereka sibuk.

Namun, pastikan kamu tetap membatasi penggunaannya secara konsisten dan jangan biarkan 'screen time' mengambil alih waktu belajar, waktu tidur atau bermain bersama keluarga. Dan ingatlah, ini hanya situasi sementara dan jangan biarkan berlangsung selamanya.

10. Kurangi beban pekerjaan

Bertahan dengan jadwal penuh untuk bekerja dari rumah adalah hal yang sulit. Terutama jika dilaksanakan selama berminggu-minggu. Nicole sendiri bekerja 25 jam seminggu. Ia akan bekerja lebih panjang ketika dibutuhkan dan berhenti total di akhir pekan.

Namun, bekerja penuh setiap waktu akan sangat melelahkan. Kamu bisa mengurangi pekerjaan jika memungkinkan. Jika kamu memiliki bisnis tertentu, pertimbangkan juga para pekerjamu yang bekerja tanpa pengasuh. Berikan mereka cuti tambahan jika memungkinkan.

*Sumber: kompas.com