Asik, Gembira, dan Ceria di Prestasi Siaga 2020

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Riuh canda dibalut semangat bergiat ratusan anak usia Sekolah Dasar (SD) sederajat, mulai kelas 1 hingga kelas 3 tampak memenuhi area Gedung Serbaguna, Desa Sokosari, Kecamatan Soko, Sabtu (14/3/2020).

Berseragam Pramuka lengkap, dengan asduk merah putih melingkar, bertopi baret hijau tanda pramuka siaga, 540 pramuka dari Gudep SD maupun Gudep MI ini berlomba dalam giat Prestasi Siaga yang digelar oleh Kwaran Ranting Gerakan Pramuka Soko.

Ya, dalam upaya mengembangkan minat dan bakat serta kemampuan anggota pramuka siaga yang berusia 7 sampai 10 tahun itu, Kwartir Soko membuat kompetisi prestasi dengan kemasan nan asyik, gembira, dan Ceria.

"Pesertanya ada 540 pramuka siaga. Setiap gudep mengirim 1 barong putra dan 1 barong putri," ucap Kak Muhari, S. Pd. I selaku ketua panitia.

Adanya giat Prestasi Siaga ini, juga untuk persiapan agenda 28 Maret 2020 mendatang di Kwarcab Gerakan Pramuka Tuban, yang mana partisipan bakal diambil dari juara 1 dan 2, barong putra dan putri.

"Delapan lomba prestasi kita siapkan, yang mana kesemuanya berdasarkan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Siaga," ungkap Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Soko, Kak Yoyok Antoyo M. Pd.

Adapun lomba-lomba yang dilaksanakan meliputi my hero, sea games, arena tantangan, arah mata angin, super soccer, khasanah nusantara, tirai doa harian, dan tempel gambar.

Lomba my hero, mengarahkan peserta didik dikenalkan pada tokoh pahlawan Indonesia. Mereka ditantang mengenal tentang asal daerah pahlawan, tanggal lahir, dan perihal seputar pahlawan.

Kemudian, ada sea games yang mana peserta bakal menambah pengalaman tentang lambang maupun bendera negara yang ada di Asia Tenggara. Lalu, lomba arena tantangan, menggambarkan tentang kekompakan tim ketika ada bola ditaruh di atas kepala peserta untuk ditransfer kepada peserta tim lain, yang kemudian harus dimasukkan dalam keranjang.

Selanjutnya, lomba arah mata angin yang mengasah pengetahuan 8 titik arah mata secara umum. Ada lagi lomba super soccer dengan materi dasar Pancasila. Skemanya, peserta lebih dulu mengambil bola undian. Setelah itu bola ditendang. Jika masuk dan goal, baru boleh mengucapkan sesuai nomor bola yang mana merujuk pada nomor atau sila pada Pancasila.

Pelestarian sejarah kesenian dan budaya juga terlihat pada lomba hhasanah nusantara. Pramuka siaga berlomba pengetahuan tentang alat musik dan tari daerah dengan menempel gambar berpasang secara acak.

Tak hanya itu saja, Pramuka Siaga juga memiliki nilai religius yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lomba tirai doa harian. Peserta membuka tirai doa secara acak, lalu menghafalkan dan melantukannya.

Nilai keagamaan tersebut, juga diperkuat dengan lomba tempel gambar materi dasar wusdhu. Peserta harus mengurutkan urutan gerakan wushu dari awal hingga akhir, dengan menyusunnya. 

Hasil penentuan juara diperoleh dari skor atau nilai perlombaan. Jika ada kesamaan nilai atau imbang, ada super kuis. Peserta dengan nilai imbang diberikan soal tentang materi kepramukaan siaga dan wawasan umum.

Kesemua aspek dalam perlombaan tadi, sangat mengacu pada Syarat Kecakapan Umum beserta Syarat Kecakapan Khusus Pramuka Siaga. Sehingga tidak menyimpang dari materi yang didapat dari sekolah karena telah ada penyesuaian. Bedanya, apel tersebut dikemas secara menarik dan menantang. Belajar dilelalukan. Belajar sambil bermain 

Giat prestasi Pramuka Siaga ini, menunjukkan bahwa peserta didik juga belajar sembari mempraktekkan langsung, belajar dengan gembira, senang hati dengan proses yang asyik.

"Pramuka bukanlah pendidikan yang menakutkan. Tapi, pendidikan yang menyenangkan, yang bisa dilakukan dengan bermain, serta ada ilmu yang bisa didapat dlam permainan itu sendiri," pesan Kak Didik, Humas Kwaran Soko. [feb/col]