Antisipasi Tumpahan Minyak , SKK Migas Rumuskan Prosedur Tetap dan Latihan Gabungan

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com - Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) merupakan industri dengan tingkat risiko yang tinggi. Salah satu bentuk risiko yang dapat terjadi di lapangan migas, utamanya yang berada di wilayah lepas pantai (offshore), adalah terjadinya tumpahan minyak.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menanggulangi kejadian tumpahan minyak, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama 13 KKKS di wilayah kerja Jawa, Bali, dan nusa Tenggara (Jabanusa) menerbitkan prosedur tetap (protap) tumpahan minyak sekaligus menyelenggarakan latihan gabungan penanggulangan tumpahan minyak di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (11/3/2020).

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno pada kesempatan itu menyampaikan, berkaca pada kejadian tumpahan minyak yang terjadi beberapa waktu lalu, SKK Migas merasa perlunya membuat suatu protap antar KKKS yg bekerja dalam 1 area. Tujuan diberlakukannya protap ini adalah untuk memberikan pedoman kepada KKKS sehingga penanggulangan dapat terlaksana secara baik, sigap, cepat, tepat, dan meminimalisir dampak terhadap lingkungan.

"Selain itu, diharapkan dapat menjadi sumber informasi terhadap daftar pejabat yang berwenang, daftar peralatan, dan personel tersertifikasi yang dimiliki oleh KKKS Jabanusa," kata Julius.

Untuk target produksi yang ditetapkan oleh pemerintah dan rencana SKK Migas menuju produksi minyak 1 juta BOPD di 2030 jangan sampai mengabaikan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL).

"Untuk itulah SKK Migas merumuskan protap ini agar potensi risiko kecelakaan kerja dapat dihindari dan diminimalkan dampaknya," imbunya.

Adapun protap untuk area Jabanusa adalah yang kedua setelah sebelumnya di tahun 2019, SKK Migas telah menetapkan protap untuk area Kalimantan dan Sulawesi.

Dimulai tahun 2020, kinerja aspek K3LL menjadi salah satu Key Performance Indicator SKK Migas yaitu pencapaian peringkat PROPER sebanyak 90% taat dan nilai Incident Rate tidak melebihi 1,0. "Hal ini menunjukkan komitmen dari SKK Migas bahwa dalam pengawasan aspek K3LL tidak kalah penting dengan pemenuhan target produksi, target lifting, maupun Reserve Replacement Ratio" tambah Julius.

Selain protap, SKK Migas bersama KKKS area Jabanusa juga menyelenggarakan latihan gabungan penanggulangan tumpahan minyak di sekitar area Pelabuhan Tanjungwangi. Latihan gabungan ini dilaksanakan bersama para pemangku kepentingan lain yaitu Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lantamal V Surabaya, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan, Kantor Unit Pengelola Pelabuhan, Dinas Lingkungan Kabupaten Banyuwangi serta BASARNAS.

Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Nurwahidi selaku koordinator penanggulangan minyak area Jabanusa menyatakan dengan dilaksanakan latihan gabungan ini secara periodik, dapat menjamin kesiapan seluruh pihak apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sebaik-baiknya prosedur tetap harus diuji melalui latihan bersama. Dengan latihan rutin maka dapat meningkatkan response time saat terjadi kecelakaan. Dukungan dari stakeholder diperlukan dalam sisi administrasi dan operasional" tutup Nurwahidi. [ono]