Penuhi Permintaan Pertamina, Kilang TPPI Produksi Pertadex Lebih Cepat

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Kilang PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kabupaten Tuban telah mampu memenuhi permintaan PT. Pertamina (Persero) lebih cepat dalam memproduksi Pertamina Dex (Pertadex), Sabtu (22/2/2020).

Seharusnya Pertadex akan diproduksi pada bulan Juni 2020 dengan kapasitas 220 MB. Karena kebutuhan pasar khususnya Pertadex saat ini mengalami peningkatan, maka Pertamina meminta ke TPPI untuk memproduksi lebih awal dengan quantity 40 MB.

"Alhamdulillah TPPI dengan waktu yang singkat bisa memenuhinya," terang PR & CSR Section Head PT TPPI Tuban, Taheran Sidik Prabowo kepada blokTuban.com.

Pengeluaran produk pada 17 Februari 2020 ini, lanjut Taheran akan berlanjut sampai bulan Juni. Selanjutnya pada bulan Juni akan diproduksi 220 MB/bulan sesuai permintaan awal.

Pengapalan perdana produk dilakukan pada 18 Februari 2020. Ini merupakan terobosan direktorat pengolahan dalam rangka peningkatan yield valuable product. Sekaligus meningkatkan fleksibilitas, mode kilang yang bisa memproduksi Pertadex, sehingga memperkuat security of supply product Pertadex.

Pertadex merupakan Solar bermutu tinggi dengan Cetane Number 53. Kandungan sulfurnya kurang dari 300 ppm sesuai standar internasional EURO 3 & WWFC Cat. Bahan bakar ini sangat direkomendasikan untuk pemakaian pada kendaraan bermesin diesel, terutama yang telah menerapkan berteknologi Common Rail System.

Sejalan dengan itu, mulai tahun 2020 sesuai RKAP Pertamina akan melakukan peningkatan produksi aromatik kilang TPPI dari saat ini 46 ribu ton menjadi 55 ribu ton.

Dalam jangka panjang, Pertamina juga akan membangun Olefin Center, sehingga nantinya TPPI akan memproduksi petrokimia sebesar 700 ribu ton per tahun.

Pada saat yang sama, megaproyek GRR Tuban nantinya akan memiliki fasilitas produksi petrokimia dengan produk polypropylene sebanyak 1.205 ktpa, paraxylene 1.317 ktpa dan polyethylene 750 ktpa.

“Pertamina memiliki kapasitas dan kompetensi untuk meningkatkan daya saing industri Petrokimia Nasional. Pertamina siap untuk mengurangi ketergantungan impor produk Petrokimia melalui pengembangan bisnis Petrokimia yang terintegrasi,” sambung Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dilansir dari situs resmi Pertamina.

Pada Desember 2018 silam, TPPI telah melakukan ekspor perdana produk petrokimia Paraxylene sebanyak 10.000 Metrik Ton (MT) ke China guna memenuhi permintaan pasar di kawasan Asia Pasifik.

Waktu itu, ekspor perdana produk Paraxylene Pertamina dan TPPI dilakukan seiring dengan tingkat produksi kilang TPPI yang kini telah mencapai 67 ton/jam.

Produksi Paraxylene di penghujung 2018 sudah melampaui kebutuhan di pasar domestik, sehingga kelebihan produksi dapat diekspor ke luar negeri.

Paraxylene adalah bahan baku utama untuk memproduksi PTA (purified terephthalic acid). Paraxylene merupakan hasil produksi kilang petrokimia yang diproduksi dari bahan kondensat atau naptha. [ali/rom]