Ngaku Gerah, Tidur di Luar. Santri Ini Jatuh Dari Lantai Dua



Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Seorang santri pada salah satu pondok pesantren di Desa Sokosari, Kecamatan Soko, Senin (10/2/202) pagi dini hari tadi ditemukan warga sekitar area pondok tengah tergeletak di pinggir jalan lingkungan pondok setempat.

Sarbini, warga yang bermukim sekitar area pondok pesantren mengaku heran saat mengetahui santri yang duduk di bangku Tsanawiyah kelas VIII itu nampak tiduran di luar bangunan pondok.

"Entah jam berapa jatuhnya. Pas saya mau pergi ke pasar, sekitar jam 02.00 pagi, saya lihat santri itu tiduran. Habis itu saya bangunkan teman santri yang tidur di atas sana," katanya kepada blokTuban.com sambil menunjukkan posisi santri yang pagi tadi ia temui.

Diingat oleh lelaki berusia 60 tahunan itu, santri yang belakang diketahui namanya Muamar asal Desa Kenongosari, Kecamatan Soko itu, terluka pada bagian pelipis dengan darah yang masih mengucur.

Bagaiamana mulanya santri itu jatuh, saat ditanya Sarbini, ia mengaku gerah saat tidur dalam ruangan dan memilih untuk tidur di bagian luar pondok. Posisinya persis pada bagian belakang lantai dua, ia tidur di lantai dengan lebar tak lebih dari 2 meter, di antara tembok dan pagar besi yang sebagian lagi belum jadi.

"Katanya gerah, makanya tidur di luar. Samping pagar itu. Entah mimpi atau gerak bagaimana saat tidur gak tau, sampai jatuh dadi lantai dua ke jalanan di belakang pondok," imbuhnya.

Muamar saat ditolong oleh Sarbini, saat itu juga masih sadar. Ia sempat meronta kesakitan akibat luka pada bagian pelipis yang dideranya sewaktu jatuh. Sarbini membangunkan teman-teman Muamar yang tengah tidur dalam ruangan di lantai dua bangunan pondok.

Namun, beberapa santri yang bangun hanya diam dan tak berani melakukan apa-apa saat Sarbini memberi kabar jika salah satu temannya sedang terluka akibat jatuh dari ketinggian 4 meter lebih.

"Tapi mereka diam saja, mungkin saja takut. Kemudian mereka menengok temannya yang di bawah itu. Dan yang jatuh itu sudah duduk di kursi. Terus sama Mak'e ini disuruh bawa ke Puskesmas. Berangkatlah santri dibawa ke Puskesmas Soko," tukasnya.

Terpisah, pihak sekolah tempat belajar santri terjatuh tersebut itu membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun pihak sekolah berterusterang, baru tahu pagi hari tadi usai upacara sekolah akan informasi itu.

"Pondok sama sekolah beda (Kepengurusan). Organisasinya sendiri-sendiri. Tapi tadi juga sudah dibawa ke rumah sakit, RSUD Bojonegoro. Keadaannya juga sudah mulai membaik," terang Haris Al Haq, S. Pd selaku Kepala Sekolah MTs tempat santri jatuh itu belajar. [feb/ito].