450 Hafizah Silaturahmi dan Deklarasi  JMQH Kabupaten Tuban

Reporter: Nidya Marfis

blokTuban.com - Sekitar 450 hafizah atau perempuan penghafal Al - quran telah mendeklarasikan Jamiyah Mudarasatil Qur'an Lil Hafidzat (JMQH).  Kabupaten Tuban, di Pendopo Krido Manunggal, Senin (27/1/2020).

Pada kesempatan itu, langsung dilantik oleh ketua JMQH pusat, Hj. Maftuhah Minan Abdillah. Turut hadir dalam kegiatan ini Bupati Tuban beserta ibu, Wakil Bupati, Sekda, Kakankemenag Tuban, Instansi terkait dan Organisasi Islam.

Bupati Tuban,  Fathul Huda mengatakan, harapannya tentang didirikannya JMQH ini, semoga para Hafidzah dapat menjaga hafalannya. Melalui deklarasi ini, para hafizah bisa terjaga hafalannya sepanjang masa dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga, para perempuan penghafal Alquran akan bertambah wawasan, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat, serta semakin semangat membaca Al-Qur'an.

"Kalau mereka membaca sendirian biasanya malas, sehingga dengan berkumpul seperti ini akan bersemangat," kata Bupati dua periode ini.

Lebih lanjut, beliau juga mohon doa semoga pengganti bupati yang akan datang juga orang yang cinta Al-Qur'an, biar bisa meneruskan program yang sudah berjalan.

Ketua Pusat JMQH, Nyai Hj Maftuhah Mainan Abdillah menjelaskan, JMQH berdiri 6 Shofar 1395H / 7 Februari 1975 di Dusun Kajen Margoyoso Pati. Namun, anggotanya kurang semangat, kurang bergairah, kurang disiplin dan kurang ada perhatian.

"Satu kabupaten biasanya yang hadir juga cuma 12 orang atau maksimal 20 orang,"ungkap Nyai Hj Maftuhah Mainan Abdillah.

Dia menambahkan, JMQH bangkit dan kembali deklarasi pada 15 Rajab 1432 H atau 17 Juni 2011 banyak hafizhoh terlantar karena pertama, kesibukan rumah tangga dan urusan duniawi. Sehingga, tidak sempat bertadarrus kurang merawat hafalannya sampai ada yang hilang lupa Al-Qur'an-nya. Kedua, lanjut Nyai Hj Maftuhah, banyak hafizah kurang berkiprah bahkan hanya sebagai obyek bila dibutuhkan bukan pelaku yang seharusnya sebagai penggerak syiar Al-Qur'an.

"Ke tiga, hafizah terkesan kolot, kuno, kuper kurang perhatian, kurang pengalaman, cuma duduk sila kurang mendapat simpati masyarakat dan kurang dihargai keberadaannya,"ujarnya.

Sementara itu Kementrian Agama (Kemenang) Tuban, Sahid menyatakan,  kegembiraannya atas terdeklarasinya JMQH Kabupaten Tuban. Selain untuk silaturahmi dan deklarasi, Bupati Tuban juga memberikan bantuan secara simbolis kepada sekitar 400 hafidz/hafizah, senilai Rp. 1.200.000.

Ia berharap, kegiatan ini terus berlangsung, tidak hanya ceremonial, karena Al-Qur'an bukan cuma untuk dibaca dan dilombakan, tetapi juga harus dapat memahami artinya dan mengembangkan apa yang diajarkan Nabi, yaitu Islam yang rahmatan lil alami.

 "Kita juga berharap, kabupaten Tuban bisa memberikan support kepada para hafiz/hafidzoh untuk terus membumikan Al-Qur'an di bumi wali, tidak hanya berupa pendirian majelis taklim melainkan memberikan dan mendidik anak-anak dan keturunan kita untuk lebih  mencintai Al-Qur'an dengan cara menghafal dan mengamalkan dalam khidupan sehari-hari,"tandasnya. [nid/ito]