Dihantui Serangan Ulat, Petani Jagung di Ngarum Pasrah

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com – Tanaman jagung milik petani yang ada di Desa Ngarum, Kecamatan Grabagan diserbu hama jenis ulat. Serangan hama ulat ini telah berlangsung sekitar 2 bulan, sejak awal musim tanam di wilayah setempat.

Menurut keterangan sejumlah petani, hama ulat menyerang bagian daun serta manggar, atau kembang jagung yang merupakan bagain penting dalam perkembangan tanaman.

"Macam-macam keadaannya sekarang. Ada yang sudah terlanjur mati, ada yang sudah mulai pulih karena diobati. Pokoknya dibuat capek sama ulat dan hujan," ujar Eniko, petani setempat kepada blokTuban.com, Senin (23/12/2019).

Ulat berwarna hijau sebgai hama jagung, memakan mangga, juga daun jagung sampai tak punya serat sari lagi. Adapun upaya yang dilakukan petani, hanya bisa menanggulangi ulat dengan cara menyemprot cairan anti hama kepada tanaman.

Hal senada juga dipaparkan oleh Siti Amijah. Dalam fase tanam jagung sekitar 2 bulan ini, dia dipusingkan dengan tebaran ulat pemangsa jagung di lahan tanamnya.

Penanggulangan hama jenis ulat ini, diakuinya membuat jengkel para petani. Bagaimana tidak, usai disemprot menggunakan obat penangkal hama, selang satu hari saja ulat sudah muncul kembali.

"Nyemprotnya harus satu-satu, dibagian tengah tanaman. Kalau gak tepat sasaran, ulat masih hidup dan terus makan tanaman jagung. Kalau pas, ulat bisa langsung keluar sarangnya dan mati," kata Siti bercerita.

Selain itu, faktor intensitas hujan yang tak teratur menjadi faktor pendukung rusaknya tanaman jagung disana. Bila saja intensitas hujan berkelanjutan, dan menerus, dipastikan ulat akan mati dan kalah sebab guyuran hujan.

"Wilayah sini jarang hujan. Kalau hujan terus gitu enak, bisa buat tanaman bebas hama ulat. Kalau begini ya pasrah, banyak ruginya," tukasnya.

Kepala Desa (Kades) Ngarum, Bambang Naslan membenarkan kejadian serangan hama di desa yang ia pimpin. Sebagai tanaman utama masyarakat petani setempat, pertumbuhan jagung begitu berpengaruh terhadap perekonomian warga.

Tercatat setidaknya 200 hektar lebih, lahan tanam jagung di Desa Ngarum terserah hama ulat. Berbagai upaya dilakukan pemerintah desa, mulai dari mencari solusi obat, mendatangkan PPL Pertanian, hingga sharing permasalahan kepada instansi terkait.

"Harapan kita hanya satu Mas. Dari pertanian bisa memberikan penangan atau penanggulangan khusus terkait hama ulat ini. Sebab, tanaman pokok di Ngarum ya hanya jagung. Petani sudah banyak merugi," beber Kades Ngarum kepada blokTuban.com. [feb/ito].