Peletakan Batu Pertama PBT Diwarnai Unjuk Rasa

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com -  Peletakan Batu Pertama Pasar Besar Tuban (PBT) di Jalan Letda Suecipto Kelurahan Perbon, Kecamatan/Kabupaten Tuban pada Kamis (17/10/2019), diwarnai unjuk rasa damai oleh 50 user dan pemilik toko. Permintaan massa yaitu penundaan peletakan batu pertama sebelum pembayaran uang user selesai.

Kepada reporter blokTuban.com, Ketua Paguyuban PBT, Johana menjelaskan, aksi unjuk rasa ini sebagai langkah user karena hearing dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) maupun PT Hutama Karya (HK) tidak ada titik temu.

"Kami tetap mengusung tiga tuntutan," kata Johana di depan puluhan massa yang membentangkan spanduk besar.

Tiga tuntutan yang dimaksud meliputi, pengembalian pasar sesuai rencana semula. Jika tidak seperti semula maka uang pemilik wajib dikembalikan sebesar 15 kali lipat dari yang sudah disetor. Terakhir menunda pembangunan pasar (peletakan batu pertama) sebeluma menyelesaikan hak pemilik lama.

Puluhan massa yang sebelumnya sudah masuk ke dalam lokasi PBT, keluar kembali dan berjajar di trotoar. Mereka menunggu Bupati Tuban, Fathul Huda yang direncananya meletakkan batu pertama PBT dengan konsep pasar tradisional modern.

Diketahui, reaksi user PBT dipicu perataan bangunan PBT yang dianggap tidak layak ditempati. Para user yang sudah membayar uang muka atau melunasi kios, merasa ditilap dan nasibnya digantung selama 17 tahun terakhir.

Hingga berita ini ditulis, perwakilan PT HK, maupun Diskoperindag Tuban belum bisa memberikan pernyataan. Aparat keamanan terpantau berjaga di sekitar puluhan massa. [ali/ono]