Bupati Tuban: Tuban Kurang SDM Yang Handal di Bidang Wirausaha

Reporter: Nidya Marfis H. 

blokTuban.com - Bupati Tuban,  Fathul Huda menyambut baik kerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) dan Hara untuk mencetak 1000 Agripreneur, di Pendopo Krasidenan Tuban, Selasa, (15/10/2019).

Dalam kegiatan yang dilakukan pagi hingga sore hari tadi, turut diikuti 1000 pemilik usaha di bidang pertanian dari Tuban dan Bojonegoro. 

Bupati Tuban,  Fathul Huda mengatakan, untuk membangun pedagang - pedagang di bidang pertanian  yang dibutuhkan di antaranya kawasan, kemudian juga potensi dan juga akses. Dan semua aspek tersebut sudah cukup menunjang di Tuban  

"Kita dekat dengan jalan daendels dan juga dekat sekali dengan transportasi laut," ungkap Fathul Huda. 

Ia menjelaskan, sehingga apabila di Tuban  digunakan untuk berwirausaha di bidang pertanian semuanya dapat menujang. Perlu diketahui,  75 persennya masyarakat Tuban pekerjannya sebagai  petani sedangkan sisanya  pegawai dan karyawan di perusahaan. Selain itu, potensi yang ada di Tuban juga sangat bagus sekali mulai dari jagung yang mempunyai kualitas terbaik, daging sapi.

"Juga padi yang miliki berkualitas tak kalah baik," ungkapnya.

Sedangkan,  yang menjadi masalah yaitu,  kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di bidang wirausaha. 

"Mudah - mudahan dengan adanya pelatihan ini,  dapat menciptakan wirausaha yang tangguh khususnya, di bidang pertanian," ungkap Bupati dua periode ini.  

Lebih lanjut, untuk mencetak wirausaha - wirausahawan yang handal khususnya, di bidang pertanian  langkah awalnya perlunya mempunyai mental usahawan sebelum masuk ke teknis - teknis lainnya. 

"Perlu diberikan stimulan agar mempunyai minat menjadi usahawan," ujarnya. 

Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat membawa output yang positif sebab, yang ditawarkan sangat menarik sekali. Seperti, sebelum petani tersebut gagal panen bisa dideteksi terlebih dahulu dengan menggunakan teknologi  sehingga hama atau penyebab lainnya bisa diatasi teratasi.

 Juga ada lagi teknologi untuk mendeteksi air sehingga tidak perlu mengadalkan ramalan cuaca dapat mengatisipasi kenaikan debit air  dan di bidang administrasi dapat mengetahui secara rinci penggunaan pupuk,  menggunakan aplikasi sehingga tidak akan kekurangan pupuk. 

"Kalau disini benar - benar ikut pelatihan yang  serius dapat mensejahterkan petani," tandasnya. [nid/col]