FKUB Jatim Gelar Dialog dengan Warga Sadar Kerukunan Tuban

 

Reporter: Nidya Marfis H. 

blokTuban.com - Dalam rangka menjaring aspirasi kerukunan umat beragama dari daerah se Jawa Timur (Jatim) , Tim Forum Kerukunan Umat Beragama Jatim berdialog dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Sadar Kerukunan, Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, Rabu  (28/08/2019). 

Wakil ketua FKUB Jatim, Hamid Syarif mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan usai rapat sinkronisasi dan fasilitasi toleransi kerukunan umat beragama sewilker Bakorwil Bojonegoro. 

"Usai rapat kemarin," ungkap Hamid Syarif 

Ia menambahkan, berkeinginan untuk melihat dan meneliti secara langsung mengapa suatu daerah rukun damai padahal pemeluk agamanya majemuk.

"Islam, Kristen, Hindu, Budha, dll tentu berbeda dengan negara asalnya. Adanya Islam di Indonesia, Kristen di Indonesia, bukan Islam Indonesia, Katolik di Vatikan berbeda dengan Katolik di Indonesia," ujarnya.  

Hal senada juga diungkapkan, Ketua FKUB Tuban KH. Masduqi  dalam sambutannya mengatakan, bahwa masyarakat Kingking sudah sangat lama menjalin kerukunan dengan sesama pemeluk agama.

Ia menjelaskan, tanah yang dipakai bangunan Masjid Besar Baiturrohim Kingking adalah hasil pemberian dari Gereja Bethel Kingking. Makanya berada dalam satu kawasan bahkan satu tembok bersebelahan, kemudian tanah yang ditempati KUA Tuban  dulunya adalah tempat pembantaian babi. 

"Ini menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama sudah terjalin sejak lama," ujar mantan Kasubag TU Kemenag ini.

Sedangkan, Ketua Kesbangpol Tuban, Didik Purwanto, dalam kesempatan yang sama mengatakan, kalau ada ketidakcocokan antar umat beragama mohon untuk segera cegah diri.

"Kita tidak bisa steril dari paham. Kalau ada keributan tolong jangan main hakim sendiri, tapi di selesaikan secara hukum lewat aparat terkait," ujarnya.

Sementara itu Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Tuban, Sahid usai acara beliau mengatakan,  sangat mengapresiasi kegiatan ini. Tim FKUB Jatim banyak memberikan pencerahan dan solusi kepada kita bagaimana cara menyampaikan kepada ummat  terkait pentingnya kerukunan antar dan intern umat beragama.

"Kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja tapi harus ada tindak lanjut yang sasarannya tidak hanya menyangkut pengurus  FKUB melainkan dikembangkan kepada pemuda lintas agama," ujarnya. 

Ia menambahkan, salah satu kendala kegiatan dialog yaitu dana mengadakan kegiatan sebatas anggaran APBD atau Dipa saat ini maka akan menjadi kendala, karena bantuan yang  diterima itu sangat terbatas sehingga perlu dikembangkan utamanya kepada Pemda agar memberikan bantuan lebih besar  lagi. Sebab,  kerukunan umat beragama ini merupakan program unggulan  bersama dan mendapatkan apresiasi yang besar baik dari pimpinan tertinggi di Jakarta.  

 "Dialog para pemimpin agama akan memberikan ketenangan kepada umatnya supaya tidak terjadi gejolak yang nantinya akan merugikan kita bersama," tandasnya

Sekadar informasi, Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan melalui survei yang dilakukan tim khusus dari Kementerian Agama, telah memenuhi persyaratan dan mendapatkan bantuan sebesar Rp32.500.000,- . [nid/lis]