Akhirnya, Pesepeda Tuban-Jakarta Balik ke Kampung Halaman

Reporter: Nidya Marfis H.

blokTuban.com - Sempat hilang kontak dengan Sudarji dan putrinya, warga Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel yang nekat bersepeda ke Jakarta demi bertemu Presiden Jokowi, akhirnya Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Tuban, bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tuban terbang ke Jakarta untuk mencari dan melakukan penjemputan.

Terkait kabar hilangnya komunikasi dengan bapak dan anak itu, Kepala Bidang (Kabid) PPPA, Dinsos PPPA Tuban,  Anfujatin menjelaskan, awal perjalanan menuju ke Jakarta, Sudarji bersama anaknya dikawal dan dibantu salah satu komunitas Ojek Online (Ojol) yang sama di setiap daerah yang dilalui.

Sesampainya di pertengahan jalan, karena suatu alasan, Dinsos PPPA dan LPA Tuban juga meminta bantuan kepada komunitas Ojol lainnya di Jakarta, agar ikut mengawal Sudarji dan putrinya hingga sampai ke Jakarta. Mereka juga meminta bantuan agar sekaligus difasilitasi untuk bertemu Presiden.

"Jadi ada dua komunitas yang mengawal. Kami kira komunitas Ojol (yang sama) seperti organisasi lainnya yang pusatnya di Jakarta, dan cabangnya di setiap daerah," ungkap Anfujatin, saat diwawancarai melalui sambungan telepon, dan menjelaskan awal mula kesalahpahaman sehingga Sudarji dan anaknya dikabarkan hilang kontak, Rabu (21/7/2019).

Setelah sampai di Jakarta pada hari Jumat, (16/8/2019) malam lalu, bapak dan anak tersebut diajak komunitas Ojol yang dimintai bantuan oleh Dinsos PPPA dan LPA Tuban, untuk bertemu Badan Intelijen Negara dengan tujuan melakukan sesi tanya jawab.

"Hasilnya Bapak dan anak tersebut, diperbolehkan bertemu dengan Presiden esoknya usai upacara kemerdekaan," ungkapnya.

Usai bertemu dengan pihak Intelijen, Sudarji bersama putrinya diajak menginap ke salah satu hotel di Jakarta oleh komunitas Ojol yang dimintai bantuan Dinsos PPPA dan LPA Tuban.

"Menginap di salah satu hotel yang ada di Jakarta," imbuhnya.

Karena ia tidak tahan terhadap AC, komunitas Ojol yang telah lebih dulu mengawalnya kemudian menawarkan untuk tidur dan bermalam di markasnya.  Hal ini ternyata tidak diketahui oleh komunitas Ojol yang dimintai bantuan Dinsos PPPA dan LPA Tuban.

"Paginya Ojol yang saya mintai bantuan bingung mencari bapak dan anak tersebut, karena tidak ada di kamarnya," tuturnya.

Setelah menunggu selama 1 kali 24 jam dan tidak menemukan kabar, Dinsos PPPA dan LPA Tuban memutuskan berangkat ke Jakarta dengan maksud meminta bantuan dari Kementrian PPPA untuk mencari dan menjemput Sudarji. Kementerian kemudian menyarankan untuk melapor ke Bareskrim Polri dan akhirnya mengetahui keberadaan Sudarji dan anaknya.

"Kemudian langsung dilakukan penjemputan setelah dilakukan mediasi. Saat ini sedang perjalanan pulang ke Tuban," kata Anfujatin. [nid/rom]