Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Keberadaan Cabang Olahraga (Cabor) Paralayang, di Bukit Glodakan, Desa Trantang, Kecamatan Kerek membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Kawasan perbukitan itu, menjadi ruang transaksi jual beli dadakan serta menarik pedagang yang mendiami Desa Trantang untuk membuka lapak mengais rezeki. 

"Ya Alhamdulillah bisa datang sekitar sini. Kalau hari biasanya ya hanya dagang pas ada hiburan saja," kata Parti, seorang pedagang Bakso yang mendirikan tenda dadakan di kaki bukit Glodakan, Senin (8/7/2019).

Sudah satu minggu lebih dia dan putrinya berjualan di sana. Meski begitu, tak setiap hari rezeki besar menghampirinya. Dia mengaku, dari awal berjualan hingga menjelang penutupan event Paralayang besok Selasa (9/7/2019), baru 3 hari terakhir dagangannya ramai dibeli pengunjung

"Pas ramai seperti kemarin, bisa dapat Rp800 ribu sehari jualan," imbuhnya.

Hal serupa juga dialami oleh suami Parti, Ramijan yang juga berjualan makanan bakso dan mengaku bisa meraup untung Rp300 ribu sampai Rp400 ribu per hari.

Bedanya, ia lebih memilih berjualan di sekitar pusat take off atlet Paralayang. Sebab menurutnya, peluang pembeli akan lebih ramai di Puncak Bukit Glodakan.

"Bisa dapat Rp300-an ribu setiap hari. Ya Alhamdulillah, bisa nambah pemasukan. Biasanya saya dagang di keramaian acara, hiburan dangdut, dan Tayub," ujar Ramijan.

Masih di seputaran Puncak Bukit Glodakan, pedagang makanan-minuman asal Dusun Sumber Rahayu, Desa Trantang, Kecamatan Kerek, sangat bersyukur atas gelaran event olahraga terbesar Jatim di Bukit Glodakan Trantang ini.

"Lumayan ramai pembeli. Ini sudah 9 hari jualan di atas sini. Harapannya sih semoga saja kedepan bisa dibuat lapak permanen di sini. Dibuat lebih bagus, rapi biar warga sekitar bisa jualan untuk tambahan pemasukan," tandasnya. [feb/lis]