2 BUMD Tuban Belum Hasilkan Laba, Simak Bisnisnya

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Tuban Perusahaan Daerah (PD) Gas dan Minyak dan PT Ronggolawe Sukses Mandiri (RSM) sepanjang tahun 2018 diketahui belum menyetor laba ke kas daerah. Keduanya memiliki bisnis tak sedikit, dan modalnya dari APBD Tuban.

Fraksi Demokrat DPRD Tuban yang menyoroti kondisi ini. Mar'atun Sholihah menjelaskan, jika hasil pengelolaan kekayaan daerah naik 20,47%. Pemkab diminta terus membina manajemen sektor tersebut. Karena pencapaian kenaikan laba BUMD tahun ini cukup bagus.

"Yang jadi soal, kenapa laba kedua BUMD tersebut belum masuk ke kasda," kata Mar'atun dalam dokumen laporan Banggar serta Pandangan Umum Fraksi DPRD Tuban, Sabtu (1/6/2019).

Wabup Tuban Noor Nahar Hussein menjelaskan, PD Minyak dan Gas sepanjang 2018 usaha bisnisnya belum memperoleh pendapatan. Otomatis belum bisa memberikan keuntungan, maka belum menyumbang kas daerah (kasda).

Sementara untuk BUMD PT RSM, di 2018 kegiatan usahanya sudah ada pendapatan. Kendati belum ada keuntungan, sehingga juga belum memasukkan labanya ke kas dareah.

"Dua-duanya belum setor laba ke kasda," terang Wabup Petahana di Bumi Wali.

Catatan blokTuban.com, Direktur PT RSM, Amin Jaya dilansir dari tubankab.go.id mengklaim telah berhasil meraup pendapatan bersih sebesar Rp1.150.000.000. Angka tersebut meningkat tipis dari tahun 2017 sebesar Rp1.097.062.900.

Angka tersebut bersumber dari bidang usaha atau divisi bisnis yang dikembangkan oleh perusahaan plat merah milik Pemkab Tuban, di antaranya kegiatan divisi Pekerjaan Bongkar Muat (PBM) dan industri yang mengerjakan pekerjaan bongkar muat di pelabuhan PT Holcim Tuban, yang setiap bulannya menghasilkan Rp35 hingga Rp40 juta.

“Angka itu dari biaya bongkar muat per kapal yang rata-rata tiap bulan biasanya 11 sampai 13 kali, tetapi pada Maret atau April agak sepi sekitar 5 kapal, sehingga rata-rata kita bagi tiap bulannya ketemu angka segitu,” kata Amin.

Penghasilan lain yang diperoleh pihaknya dari kegiatan konstruksi yang bekerjasama dengan salah satu PT (Persereon Terbatas) yang ada di ring 1 PT Semen Indonesia pabrik Tuban. Omzet bisa sekitar Rp300 juta per pekerjaan proyek konstruksi.

Pria asli Kabupaten Jember ini juga mengungkapkan perolehan pendapatan lainnya dari divisi bisnis perdagangan umum dan jasa lainnya, yang sudah rutin adalah suplay sparepart mesin alat berat ke salah satu anak perusahaan PT Semen Indonesia dengan penghasilan Rp6 juta tiap bulan, ditambah lagi dari usaha bidang transportasi Angling (Angkutan Lingkungan) “Ronggo Trans” yang baru beroperasi pada 2018 ini dengan jumlah 5 armada.

“Angling Ronggo Trans ini kan tidak beli, jadi tiap bulan kita harus setor angsuran. Meski demikian, kita masih menghasilkan pendapatan Rp3 sampai Rp4 juta tiap bulan,” jelas pria yang dipercaya menjadi Direktur PT RSM sejak 2017 ini.

Lain halnya dengan BUMD PD Minyak dan Gas. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Tuban, Sunarto menerangkan, Kabupaten Tuban termasuk dalam wilayah blok minyak. PD Migas Kabupaten Tuban bersama mitranya mengelola 4 blok minyak yaitu Cepu, Bawean, Lamongan dan Tuban.

Pada Blok Tuban, PD Migas Kabupaten Tuban bekerja sama dengan Pertamina Hulu Energi mengelola 23 Lapangan Sumber yang mempunyai potensi cadangan gas sebesar 150 Billion Standard Cubic Feet (SCF) atau produksi rata-rata tiap hari 22 juta m3.

Sedangkan untuk Blok Cepu yang berlokasi di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, dengan 25 sumber migas dikelola bersama Pertamina EP. Di lokasi ini menghasilkan minyak sebanyak 19,3 juta barel dan 14,5 juta m3 gas bumi dan saat ini juga tengah dikembangan sumur baru di Tapen 1 dan 2.

Cucuk DS, selaku Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Tuban menambahkan, secara umum kabupaten Tuban sebagai pengelola mendapatkan bagi hasil atas pengembangan migas. Besaran hasil yang diterima berdasarkan kesepakatan dan perubahan harga migas yang fluktuatif.

Disamping itu, PD Migas mendapat alokasi LPG dari PT. Gasuma Federal Indonesia sebesar 4 sampai 120 Ton per bulan. PT Bahtera Abadi Gas (BAG) juga ditunjuk sebagai agen penjualan CNG melalui Surat Plt. PD Migas Kabupaten Tuban. [ali/rom]