Waspada, 'Uyah Bleng' Dapat Sebabkan Kanker

Reporter: Nidya Marfis H. 

blokTuban.com - Rabu (15/5/2019) kemarin Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Tuban dan Porles Tuban. Melakukan inspeksi mendadak dalam rangka menjelang hari Raya Idul fitri, ada empat lokasi yang  dikunjungi salah satunya Pasar Baru Tuban.  

Di dalam pasar,  petugas menemukan salah satu pedagang yang menjual bahan makan yang mengadung bahan kimia borak atau orang biasa menyebut uyah bleng. 'Menurut, Dinkes apabila mengkonsumsi bahan tersebut terus menerus dapat menyebabkan kanker, Rabu (15/5/2019).

Selama ini banyak masayarakat yang belum mengetahui uyah bleng yang bisa digunakan untuk bahan tambahan dalam pembuatan kerupuk puli ternyata terbuat dari bahan kimia borak. Berdasarkan keterangan Seketaris Dinkes Tuban,  Endah Nurul Komariyati, fungsi borak ada beberapa macam di antaranya,  digunkan untuk pembuatan kuman, sebagai campuran deterjen dan pengawet kayu. Apabila, dicampur didalam makanan sifat borak akan beracun akan tetapi tidak langsung artinya dalam jangka panjang. Nntinya akan menetap dan mengumpul pada hati, empedu,  otak,  usus dan testis, dan mengangu metabolisme pada tubuh.  Untuk pengunana dalam dosis tinggi akan bersifat carsinogenic.

"Carsinogenic bahan penyebab kanker,"ungkap Endah.  

Untuk itu ia berharap, kepada masyarakat agar berhati - hati saat mebeli makan dan juga berpesan kepada pedagang agar tidak meperjual belikan produk tersebut.

"Alangkah baiknya masak sendiri, agar lebih tahu bahan apa yang digunakan,"ungkapnya.

Terkait penemuan tersebut,  Kepala Diskoperindag Tuban,  Agus Wijaya mengatakan, langsung meberikan pembinan khusus kepada pedagang tersebut. Untuk saat ini pedagang belum bisa dikenakan sangsi, apabila pedangan yang telah diberi pembinaan dan masih mengulangi dengan menjual barang tersebut, pihaknya akan mengambil langkah yang telah diatur di perudang-undangan.

 "Terus terang kami kecolongan adanya penemuan barang tersebut," ungkapnya. [nid/lis]