Gubernur Khofifah Panen Melon di Tuban

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com – Di saat bulan Ramadan 1440 H, Gubernur Jatim, Khofifah Indarparawansa memetik buah melon di Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Tujuannya untuk mencari pembanding kondisi buah di Bumi Wali, sebelum perwakilan petani diajak ke Sidoarjo untuk melihat uji coba melon. 

Mantan Kemensos tersebut didampingi Dinas Pertanian Provinsi Jatim, Bank UMKM, Bupati Tuban, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban, Camat Plumpang, Kapolsek Plumpang, Danramil Plumpang, Kades Klotok, dan sekitarnya. 

"Besok hari Rabu kami akan mengajak petani Melon Klotok ke Sidoarjo," ucap Khofifah dalam sambutannya, Sabtu (11/5/2019).

Di Klotok para petani masih fokus menanam Melon Golden. Sedangkan di Sidoarjo melonnya bentuknya kotak/segi empat, rasanya manis, dan saat dikunyah kriyuk-kriyuk. Setelah melihat kondisi melon Klotok, pihaknya ingin nantinya Tuban juga bisa ekspor melon seperti di Sidoarjo. 

Kalau petani sudah ada jalan ekspor, tentu harga bisa dikontrol dengan catatan menjaga kualitas. Silahkan nanti melihat kemudian bagaimana caranya budidayanya.

"Pasarnya sudah ekspor. Saya sempat ragu apakah melon ini plastik dan tidak karena kulitnya mulus," terangnya. 

Untuk teknisnya seperti apa silahkan komunikasi dengan Dinas Pertanian Provinsi. Mengkonversi urusan petani, nanti yang berangkat bisa 10 orang. 

Perwakilan komunitas petani Melon Klotok, Suhartoyo mengucapkan terimakasih kepada Khofifah beserta rombongan karena menyempatkan mampir didesanya. Dulunya petani di sini tanam padi bero (tidak ada tanamannya), kemudian petani berinisiatif menanam melon.

"Sekarang ada 340 hektare lebih untuk tahun ini. Tapi tahun ini juga hampir 35 persen yang gagal panen," sambungnya. 

Permasalahanya adalah saluran air Kali Avour agak memperlambat pembuangan air. Banyak air hujan susah membuang sehingga gagal panen. Disamping itu, petani juga ditantang mengantisipasi kualitas melon. Pihaknya meminta bantuan Dinas terkait apabila waktu tanam melon dibimbing. 

"Tahun ini 50 persen tanaman melon kena penyakit cacar," jelasnya. 

Persoalan klasik yaitu pupuk. Petani juga meminta bimbingan jalan mengatasi masalah tersebut. Untuk harga melon jatuh karena hanya Rp 4.500 per kilogram. 

‘’Pascapanen melon kami minta bimbingannya,’’ harapnya. [ali/ono ]