Poros Hijau Sumbang 544 Ribu Suara untuk Jokowi-Ma’ruf

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com – Poros Hijau Indonesia (PHI) menyumbang suara untuk calon presiden pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf 544.747 suara. Dukungan itu berasal dari seluruh jaringan PHI se Indonesia.

‘’Poros Hijau Indonesia mempunyai perwakilan di 11 provisi di Indonesia,’’ ujar Rivani Noor Machdjoeri Koordinator Nasional Poros Hijau Indonesia saat Konsolidasi Nasional PHI di Jakarta.

Konsolidasi nasional dilaksanakan selama dua h padaari 8-9 Mei 2019. Konsolidasi Nasional diberi tajuk “Konsolidasi Nasional Politik Hijau: Meneguhkan Peran Politik Hijau Dalam Pembangunan 2019-2024”.

Acara ini dhadiri oleh 11 perwakilan Pengurus Provinsi Poros Hijau Indonesia, Pengurus Nasional dan Deklarator Nasional. Pembukaan konsoldiasi dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI DR Moeldoko yang didampingi Abetnego Tarigan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden.

Rivani mengatakan, organisasinya memperjuangkan politik hijau sebagai platform politik dan dalam Pilpres 2019 mendukung capres-cawapres 01 Ir H Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Dukungan tersebut dilakukan melalui kampanye media dan langsung ke masyarakat tentang agenda lingkungan hidup capres-cawapres ini. 

‘’Semua kegiatan itu, menunjukkan hasil dan telah memberikan kontribusi suara atau elektoral terhadap capres-cawapres 01 sebesar 544,737 suara di 10 provinsi,’’ ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, ada transformasi pengetahuan lingkungan hidup berkelanjutan yang menjadi simbol perlawanan dari politik hoaks, SARA dan ketakutan.

Sementara, dalam sambutannya, Jend (Purn) Moeldoko, menyampaikan terima kasih kepada Poros Hijau Indonesia atas kerja kerasnya selama pelaksanaan Pilpres dengan mengedapankan politik agenda.

‘’Sebagai organsiasi masyarakat, ke depan Poros Hijau harus mampu bekerja lebih luas dan mengembangkan invovasi untuk memperkuat posisi rakyat dan kebijakan pemerintah,’’ katanya. 

Pendampingan, lanjut Jenderal bintang empat ini, merupakan cara meningkatkan kapasitas rakyat dalam mengelola lingkungan, dan sumber daya alamnya. Sekaligus memperkuat peran politik rakyat. 

‘’Bila situasi ini tercipta maka akan menjadi kekuatan yang mendorong dan mengawal lahirnya kebijakan – kebijakan pemerintah yang pro rakyat dan pro lingkungan,’’ tandasnya.

Lebih lanjut, mantan Panglima TNI ini menjelaskan, bahwa dia secara pribadi memiliki komitmen kuat atas lingkungan hidup. Karena itu, senang ada berada di antara Poros Hijau Indonesia dan membuka ruang kerjasama ke depan. 

Praktek kongkrit yang sudah dilakukan selain melaksana tugas Kepala Staf Kepresiden adalah mengembangkan pertanian organik dan bis listrik. Pada kedua pengalaman inilah yang memperkuat pandangan tentang pentingnya inovasi.

Sedangkan Poros Hijau Indonesia akan memastikan presiden terpilih melanjutkan dan memperkuat program Perhutanan Sosial (PS) untuk menuntaskan 12,7 Juta hektar serta menyelesaikan reforma agraria untuk 9 juta hektar. 

Program ini harus didukung dengan agenda-agenda pemberdayaan ekonomi. Memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis tata kelola sumber daya alam berkelanjutan. Serta memastikan pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan berdaulat dibidang energi dan  pangan.

Untuk menteri lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) ke depan, Poros Hijau Indonesia mendorong agar yang diangkat menteri yang memiliki rekam jejak kerja bidang lingkungan hidup, bebas indikasi korupsi.

Juga menteri yang mendukung perhutanan sosial dan reforma agrarian. Serta menempatkan lingkungan hidup untuk keberlanjutan dan kesejahteraan sosial.[ono]