Belum Tersentuh, JUT Penghubung Ini Rusak

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Sarana prasarana desa bisa menjadi sebuah penunjang kemajuan kualitas suatu desa, salah satunya ialah aspek Jalan Usaha Tani (JUT). Namun begitu, masih banyak ditemui JUT yang kurang layak. Padahal sarana tersebut sangat penting untuk proses olah lahan sampai panen para petani. Seperti yang nampak pada suatu wilayah di Desa Saringembat, Kecamatan Singgahan ini misalnya.

Jalan Usaha Tani yang berada didekat Sekolah Dasar Ngeri (SDN) Saringembat II tersebut, tak pernah Tersentuh oleh pembangunan. Kontur tanah berumur liar masih ditemui pada jalanan yang memiliki lebar kurang dari 2 meter, serta panjang sekitar 100 meter tersebut.

"Nggak pernah dibangun dari dulu. Keadaannya ya begitu, kalau hujan jadi rusak dan berlumpur," ungkap Pur, warga setempat saat ditemui blokTuban.com, Rabu (20/3/2019).

Ditambahnya lagi, JUT yang juga merupakan penghubung dukuh Krajan dan Dukuh Mulyosari itu tak hanya dilalui para petani yang punya lahan di kawasan itu. Melainkan, para murid sekolah dasar maupun warga yang memiliki keperluan khusus lewat di jalanan itu.

Kendaraan roda empat, juga tak bisa melintasi jalanan tersebut. Bila masa tanam ataupunasa panen tiba, kendaraan pengangkut hanya bisa berada disalah satu ujung jalan dukuh. Petani harus susah-susah dulu mengangkut hasil panen jauh ke kendaraan pengangkut.

"Kalau roda dua, motor dan sepeda bisa. Kalau hujan agak susah lewatnya," tambahnya.

Warga lain, Mbah Samin juga menuturkan hak yang sama. Dari awal adanya jalan tersebut, yang awalnya jalan setapak serupa pematang sawah, hingga penduduk di dukuh Mulyosari terus memadat sampai sekarang ini belum pernah ada sentuhan bangunan.

"Sepertinya dekat-dekat ini kelihatannya mau dibangun Mas, tapi gak tau kapan. Kalau di bangun ya lebih enak, petani bisa mudah untuk kerjanya," ujar Mbah Samin. [feb/ito].