Penggunaan Lahan untuk Kilang Tak Pengaruhi Produksi Pangan

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com – Untuk pembangunan Kilang Pertamina (Kilang Tuban) di Kecamatan Jenu dan pengembangannya, sebagian akan menggunakan lahan produksi. Berdasarkan catatan, ada 841 hektar lahan yang akan digunakan. Meski demikian, produksi pangan di Kabupaten Tuban dipastikan tak terpengaruh.

"Untuk pengganti lahan bukan kewenangan kami. Tetapi terkait pengganti produksi jagung, kacang, cabai dan padi tidak ada masalah," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban, Murtadji, kepada blokTuban.com Senin (18/2/2019).

Sebagai catatan, berdirinya Kilang Tuban akan menggunakan lahan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sekitar 348 hektar. Juga lahan masyarakat dan desa seluas sekitar 384 hektar, dan lahan Perhutani 109 hektar sehingga total 841 hektar. 

Tidak adanya dampak bagi ketahanan pangan di Tuban, menurut Murtadji karena hampir semua petani pinggir hutan tanamnya tumpangsari dan tumpang sisip. Maksudnya satu kali musim langsung tanam jagung, di bawahnya sudah ada cabai dan kacang. Sedangkan tumpang sisip, tanam jagung umur 2,5  bulan di bawahnya sudah ditanami jagung lagi.

‘’Untuk padi, lahan sawah irigasi dan bantaran Bengawan Solo, sekarang sudah bisa tanam padi 2 sampai 3 kali satu tahun. Artinya berkurangnya lahan pertanian di Kecamatan Jenu, tidak berdampak besar terhadap produksi pangan di kabupaten dengan jumlah penduduk lebih dari 1,3 juta jiwa,’’ terangnya.

Sementara,  target tanam padi di Tuban pada 2018 sebesar 105.721 hektar  dan terealisasi 107.636 hektar (101,81 persen). Sedangkan di tahun 2019 target tanam sebesar 104.839 hektar  realiasai Oktober 2018 sampai Februari minggu ke-2 sebesar 60.328 hektar (57,54 persen).

Sedang potensi tanaman jagung pada tahun 2018, target tanam sejumlah 109.704 hektar  dan realisasi 113.290 hektar (103,27 persen). Target tanam di tahun 2019 sebesar 113.458 hektar, dan realisasi Oktober 2018  Februari 2019 minggu kedua mencapai 63.351 hektar. 

Khusus bulan Februari 2019, potensi panen jagung sebesar 50.673 hektar dengan potensi produksi sebesar 380.047 ton. Sedangkan pada lokasi panen, luas hamparan yang siap panen sebesar 24.582 hektar dengan produktivitas rata-rata sebesar 10-11 ton per hektar glondong kering panen. 

‘’Jadi tak ada pengaruhnya,’’ kata dia.[ali/ono]