Sempat Dilakukan Penyisiran,  TRC BPBD Tuban Lanjutkan Pencarian Esok

Reporter: M. Anang Febri 

blokTuban.com - Awalnya, pencarian warga Sukorejo yang diduga terjun dari Jembatan Glendeng akan dilakukan besok. Namun, pasca menerima laporan tentang kejadian seorang warga yang melompat dari atas Jembatan Glendeng, personel Tim Reaksi Cepat (TRC) dari BPBD Kabupaten Tuban sekitar pukul 23.30 langsung bergegas menuju lokasi sekitar Desa Simo, Kecamatan Soko.

Usai tiba, tim mengumpulkan sejumlah data terkait identifikasi serta pengenalan identitas warga terakhir sebelum melompat ke Bengawan. Dengan dibantu personel dari Kepolisian Sektor (Polsek) Soko, Satpol PP,  Tagana, beserta warga, tim memutuskan giat operasi SAR ke bantaran Bengawan.

"Kita baru akan tindak lanjuti, cuma sampai sejauh mana kita belum tahu. Lihat kondisinya, karena juga malam. Kita usaha menindaklanjuti," tutur Taufik selaku Kasi Kedaruratan BPBD Tuban.

Sesaat kemudian kendaraan truk BPBD berikut personel sudah bisa menepi pada wilayah dekat bantaran. Satu unit perahu karet dan peralatan pencarian telah disiapkan. Penerangan, perahu dan alat keselamatan siap, meluncurlah 4 petugas menyisir sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.

Dari pantauan blokTuban.com, tim mulai bergerak melakukan operasi SAR dengan menyisir titik loncat warga asal Sukorejo Bojonegoro itu, yakni disekitaran tiang pancang penyangga jembatan. 

Pencarian terus dilakukan. Tim menyisir perairan Bengawan sepanjang 200 meter dari timur Jembatan penghubung 2 Kabupaten tersebut. Selang penyisiran dan assesment tim yang memakan waktu hampir 1 jam, tim belum juga menemukan tanda keberadaan objek pencarian.

"Kita lanjutkan besok. Tadi sudah kita lakukan asesmen dari titik loncat, sampai 200 meter timur Jembatan. Saat ini arusnya juga cukup deras, tak memungkinkan untuk menyelam. Sedangkan kedalaman sungai sekitar 10 meter, bahaya jika dilakukan penyelaman," kata salah satu anggota TRC BPBD Tuban, Bobi kepada blokTuban.com, Sabtu (2/2/2019) petang.

Ditambahkannya pula, hasil assesment tersebut juga diselingi keadaan arus atas yang membentuk pasaran cukup deras. Material sampah berwujud kayu, dan sampah bambu cukup berbahaya.

"Pencarian korban pada malam hari tidak efektif, tapi kita mengupayakan yang terbaik. Sehingga pencarian korban akan di lanjutkan esok pagi," pungkasnya. [feb/col]