Banjir Sawah Plandirejo, Petani: Saluran Irigasi Tak ada

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Banjir tahunan yang menyapa sebagian besar wilayah persawahan di Desa Plandirejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban disinyalir lantaran tak ada saluran buang air yang memadai di sekitar desa setempat. 

Hal tersebut dipaparkan oleh para petani yang memiliki lahan persawahan, salah satunya Munawar. Petani yang juga sebagai anggota Hipam Mursapa itu menjelaskan bahwa, sebab utama banjir persawahan adalah tidak adanya saluran air dari sawah ke Bengawan.

"Belum ada saluran drainase dari sawah ke Bengawan. Adanya cuma saluran buat ambil air dari Bengawan Solo untuk dinaikkan ke permukaan sawah," paparnya.

Dijelaskannya lagi, warga petani lain juga mengeluhkan perihal itu. Pernah beberapa petani melalui Kelompok Tani (Poktan) mengusulkan, namun dengan pertimbangan dan aneka proses hingga kini belum pernah terwujud.

Alhasil sampai sekarang ini, jika musim penghujan datang dan meluberi lahan pertanian Desa Plandirejo yang memiliki total luas sekitar 155 hektaran itu, sebagian sawah terendam. Dan, jalan satu-satunya ialah mengalirkan banjiran sawah ke seberang jalan. Hal itu, juga mengakibatkan sawah lain ikut terendam.

Dari hal itu, sekitar 300 petani pemilik lahan pertanian di sana harus rela dan siap rugi. Sebab, tanaman rusak akibat banjir.

"Lahan yang sering banjir disini, ada sekitar 135 hektaran. Yang 20 hektare di seberang jalan itu, kalau banjir gini ya kena imbas, soalnya nggak ada saluran buang," katanya.

Ditambahkan petani lain, Iksan berharap agar persoalan tersebut dapat dipecahkan bersama secara baik. Sehingga bisa meningkatkan kualitas dan jumlah panen petani di Plandirejo. 

"Dari waktu ke waktu terus turun, apalagi kena banjiran. Yang kemarin pas banjir saja hanya keluar 46 ton per kemilikan, biasanya 70 ton," ujarnya kepada blokTuban.com. [feb/col]