Pohon Terbakar Sendiri Bukan Hal Aneh? Ini Penjelasannya

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Kejadian aneh beberapa waktu lalu yang sempat menghebohkan masyarakat Tuban, tentang terbakarnya sebuah pohon Beringin tua di sekitar area makam Demang Gatul Kelurahan Sidorejo, Kabupaten Tuban, agaknya tak bisa dinalar dengan logika.

Sebab, tak ada api maupun pemantik sulut bara yang mengakibatkan pohon keramat terbakar dengan sendirinya.

Sebelumnya, pada Rabu (19/9/2018), kebakaran pohon beringin dekat komplek pemakaman, menurut keterangan saksi yang melintas sekitar lokasi kejadian, api tiba-tiba merembet dari bawah pohon dan terus merembet keatas pohon. Tim pemadam pun segera bergegas menuju titik kebakaran. Usut punya usut, pasca diselidiki oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, kejadian itu dipicu sebab pembakaran semak.

Namun begitu, kejadian serupa terjadi lagi pada Selasa (25/9/2018) lalu. Tak ada yang tau persis bagaimana kejadian itu kembali membakar sebuah pohon yang berusia ratusan tahun. Aneh, tanpa sebab jelas, pohon membarakan api di dalam tubuh pohon bagian bawah.

Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiono pun belum mengetahui pasti dari mana api muncul. Karena yang jelas, lokasi dekat kebakaran tak ada seorang pun yang melakukan pembakaran. Sudah tentu pasti pandangan umum akan tercengang akan kejadian aneh tanpa sebab itu.

Jika dikaji ulang tentang asal usul adanya sumber api, yakni terkait hukum kekelan energi. Peristiwa itu bisa dikupas pelan. Dikutip dari sumber Wikipedia, Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa jumlah energi dari sebuah sistem tertutup itu tidak berubah, ia akan tetap sama. Energi tersebut tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan oleh manusia, namun ia dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain.

Hal senada juga dipaparkan oleh salah satu pakar Fisika. Reaksi energi dari api merupakan peristiwa panas yang hampir sama dengan skema kalor, salah satu dari bentuk contoh Hukum Kekekalan Energi bentuk 1. Munculnya kalor adalah sebab peranan mekanik gesekan benda.

"Sederhananya, jika kita gesekkan kedua telapak tangan, otomatis akan menimbulkan hangat," buka Ahmad Fauzi Hendratmoko.

Dosen peeguruan tinggi Universitas Terbuka (UT) Tuban itu juga menjelaskan, terkait kasus pohon yang terbakar tanpa sebab, sebenarnya sudah lumrah dan hal yang wajar saat-saat ini. Mengingat, apapun pemantik dari sebuah api bisa muncul sebab suhu udara yang belakangan waktu ini terus meningkat panasnya.

"Lumrah terbakar. Beberapa kebakaran di gunung dan hutan misalnya. Sebab suhu udara, dan ditambah kecepatan angin yang tinggi," tambah lelaki lulusan S1 Universitas Jember jurusan Pendidikan Fisika.

Selain itu, pendapat dan teori lain sebab musabab munculnya api adalah dari dalam tanah, yaitu mineral. Bebarapa jenis mineral memiliki sifat dan karakteristik tersendiri. Dibalik banyaknya mineral yang terkadung dalam tanah, ada materi yang mudah terbakar. Lantaran pergerakan zat mineral, ditambah gesekkan energi lain yang memicu terbentuknya sebuah titik api.

"Seperti tanah gambut lah. Intinya ada faktor dari dalam, bisa dipelajarai dan ditelusuri lewat ilmu fisika juga itu," pungkas Dosen alumni S2 Universitas Negeri Surabaya itu kepada blokTuban.com. [feb/rom]