Wisata Religi Jadi Kontributor Besar di Tuban

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Sebagai peraih juara 3 terbaik di Jawa Timur (Jatim) pada segi kunjungan wisata terbanyak tahun 2017 lalu, Kabupaten Tuban memiliki banyak potensi destinasi wisata menarik. Hampir diberbagai wilayah kecamatan se-Kabupaten Tuban memiliki karakteristik spot wisata tersendiri.

Umumnya, jenis-jenis wisata dibedakan menjadi 3 macam, yakni wisata budaya, wisata alam, dan wisata buatan. Semua jenis wisata tersebut ada banyak, dan relatif mudah dijumpai oleh wisatawan umum. Meski begitu, dari 30 lebih destinasi wisata di Bumi Wali, sebutan lain kota Tuban, wisata budaya lah yang tercatat paling tinggi pengunjungnya.

Jenis wisata religi atau ziarah maqom yang termasuk wisata budaya, dimana dalam hal ini adalah tokoh penyebar agama Islam di Tuban masih menjadi dominasinya. Data yang dihimpun blokTuban.com bersumber dari Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban menunjukkan, tercatat setidaknya 82% dari jumlah 5,8 juta pengunjung per tagun di Tuban didominasi wisata religi.

"Paling banyak ya destinasi wisata religi Sunan Bonang Tuban dan Syekh Maulan Ibrahim Asmoro Qondi yang menyumbang sebagai tempat tertinggi kunjungan wisata," ungkap Suwanto selaku Kasi Pariwisata Disparbudpora Kabupaten Tuban.

Diterangngkannya lagi, jika dituangkan dalam nilai persentase, lebih dari 2,5 juta wisatawan dari segala penjuru tumpah ruah disana per tahunnya. Sisanya, destinasi wisata desa maupun wisata desa lah yang ada dibelakangnya sebagai pendukung tambahan.

Seperti yang diketahui, Pantai Kelapa yang berada di Panyuran baru saja 2 tahun berjalan, Sendang Asmoro yang ada di lingkup pemerintahan Desa Ngino, Kecamatan Semanding, juga obyek-obyek wisata lama, seperti Air Terjun Nglirip terus difasilitasi demi meratakan angka dan minat pengunjung.

Terlebih lagi, potensi kelautan yang dibarengi sajian pantai khas pesisir utara Tuban belum teraudit dengan baik. Pantai Kute misalnya. Bukan Kute di Bali, melainkan pantai Kulon (barat) Terminal Tuban yang belum terkelola dengan baik, juga Pantai Pasir Putih Remen-Jenu yang sebelas dua belas nasibnya.

"Kita sengaja tidak mencatat semua, karena ada keterbatasan teknis. Seperti Pantai Kute yang baru dikelola satu tahun belakangan, Pantai Pasir Putih Remen juga belum menerbitkan karcis masuk, hanya sekedar tarif parkir dan kebersihan saja yang memungkinkan," terangnya panjang lebar.

Lebih lanjut, pihaknya berasumsi jika semua wisata, baik yang berbasis budaya, alam, maupun wisata buatan terstruktur dengan baik dan benar, akan sangat menunjang bagaimana pariwisata Tuban dapat eksis besar.

"Sebetulnya kalau dua tempat itu dicatat, angka kunjungan bisa lebih dari 7 juta per tahun. Dan mungkin, peringkat tertinggi Jatim bisa mudah kita raih," pungkasnya. [feb/ito]