Minim Embung, Petani Maksimalkan Air Irigasi

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Dalam rangka menghadapi ancaman kekeringan diperlukan strategi jitu. Sebab, jika ditangani asal-asalan akan mengurangi hasil produksi pertanian.

Dari pantauan blokTuban.com di wilayah Tuban selatan, adanya ketergantungan petani terhadap saluran irigasi. Namun di wilayah ini masih minim yang namanya embung.

Padahal, upaya pencegahan agar bencana kekeringan tidak menggangu produksi para petani, salah satunya dengan menyediakan embung, perbaikan jaringan irigasi, hingga melakukan percepatan tanam.

"Petani di sini ya hanya memanfatkan saluran irigasi dari sodetan Kali Kening ini," ujar Petani di wilayah Bangilan, Lukman (48).

Bila musim kemarau datang, sudah dipastikan debit airnya mulai berkurang, karena harus berbagi dengan petani lain yang ada di hulu. Meskipun kata Lukman, belum sampai kering betul.

Hal senada juga dilontarkan petani perempuan Musripah (65). Saat kemarau hadir ia harus mengairi kebunnnya dengan air sumur bor dan sungai irigasi.

"Ya kalau air irigasi kering, pakai sumur bor di tengah sawah," timpal petani jagung dan beberapa sayuran itu.

Data di lapangan sementara ini, embung yang ada di Tuban selatan hanya ada di sekitar dua tempat. Satu berada di Desa Banjarworo Kecamatan Bangilan dan satu lagi ada di Desa Tunggulrejo, Kecamatan Singgahan. Sementara sambong atau bemdungan ada di Desa Sidodadi, Bangilan dan Mulyoagung, Singgahan. [rof/col]