Kemarau, Kandang Milik Warga Maibit Kebakaran

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Lagi, musim kemarau nan panas terik ini mencatat peristiwa kebakaran sering terjadi. Kali ini Si Jago merah melahap sebuah bangunan kandang Sapi, juga sedikit bagian belakang rumah milik warga di Dusun Maibit Kulon, Desa Maibit, Kecamatan Rengel.

Pemilik rumah, Tarman (60) yang sehari-hari menjadi petani sekaligus peternak rumahan mengaku, tak tahu persis bagaimana kejadian tersebut bermula.

"Gak bakal tahu ada kebakaran kalau tadi gak dibilangin sama Bakrin tetangga saya," ujar Tarman yang saat kejadian tersebut berada di depan rumahnya bersantai. Sontak, dia lari dan bergegas ke lokasi munculnya api.

Beruntungnya lagi, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 11.20 Wib di RT.06/RW.02 itu berpapasan dengan warga yang akan berangkat pergi ke Masjid untuk menunaikan salat jumat. Warga sekitar dan warga lain yang lewat segera gotong-royong estafet memadamkan api dengan peralatan seadanya.

"Langsung lari. Untungnya pas bareng orang-orang mau jumatan, mereka bantu untuk memadamkan api," lanjutnya kepada blokTuban.com, Jumat (24/8/2018).

Mendapat laporan dari warga, anggota Polsek dan Korami Rengel juga langsung menuju lokasi. Selang beberapa saat sekitar pukul 11.30 WIB, dua mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dari wilayah Kabupaten Bojonegoro, disusul lagi dua unit Damkar dari Kabupaten Tuban tiba di lokasi kebakaran.

Sebab kompaknya kebersamaan warga, api yang membakar tumpukan jerami di kandang, juga bagian belakang rumah Tarman bisa padam, personil gabungan Damkar selanjutnya mengupayakan pembasahan.

"Kita lakukan pembasahan dengan dibantu unit dari Bojonegoro dan warga. Hanya kandang dan sedikit bagian belakang rumah yang terbakar," terang Bobi, salah satu anggota Pemandam kebakaran Kabupaten Tuban.

Pantauan tim blokTuban.com di lokasi kebakaran, hingga kini warga masih bergotong-royong mengalihkan sisa jerami basah dari kandang ke luar rumah. Nampak sejumlah material kayu dan anyaman bambu juga diangkat ke depan rumah Tarman.

Belum diketahui jelas darimana asal muasal api sehingga melenyapkan kandang dan bagian belakang rumah yang berbahan kayu tersebut. Anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Rengel hingga kini masih menyelidiki dan mendalami kasus.

Namun begitu, pemilik rumah yang sudah berusia 60 tahun lebih itu mengaku tak pernah membakar jerami di sekitar ataupun di dalam kandang. "Kalau bakar jerami biasanya di luar rumah, jauh dari kandang. Kalau korslet listrik juga tidak. Soalnya colokan listrik gak ada yang nancap, semua tercabut," timpal Tarman masih dalam kondisi shock.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sejumlah sapi yang dimiliki keluarga Tarman juga terselamatkan oleh warga. Namun dibalik itu, Tarman harus menelan kerugian sekitar Rp7 sampai Rp10 juta, sebab bangunan kandang dan sedikit bagian belakang rumahnya hangus. [feb/rom]