Begini Pengakuan ABK yang Selamat

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Sebuah Kapal Motor (KM) milik nelayan Desa Palang/Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tenggelam di perairan laut Bawean, Kabupaten Gresik, pada Rabu (15/8/2018) sekitar pukul 21.00 Wib. Akibatnya dua dari 18 Anak Buah Kapal (ABK) hingga saat ini masih hilang dan belum ditemukan.

Dari pengakuan salah satu ABK yang selamat dari musibah tersebut, Kaspandi (35) warga Desa Palang, kronologi tenggelamnya kapal yang dinaiki bersama 17 ABK lainnya tersebut berawal ketika kapal hendak pulang ke Tuban, setelah selama kurang lebih 11 hari melakukan pencarian ikan.

"Namun tiba-tiba di tengah perjalanan pulang, pipa as kapal bocor lalu air laut masuk ke kapal dari lubang yang bocor itu," kata Kaspandi saat berada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palang, Jumat (17/8/2018).

Selanjutnya, semua ABK berusaha menutup lubang serta mengguras air laut yang sudah masuk kedalam kapal. Namun upaya dari ABK tersebut gagal lantaran ombak laut sangat tinggi serta air laut yang masuk cukup deras, sehingga membuat KM bermuatan kurang lebih 10 ton hasil tangkapan laut itu tenggelam.

"Setelah tenggelam kita masing-masing mencari cara bagimana bisa bertahan di laut hingga berjam-jam, hingga akhirnya ada nelayan dan menolong kami," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan tenggelamnya KM sekitar pukul 12.00 siang, sehingga belum melakukan pencarian karena cuaca juga tidak memungkinkan.

"Kita baru mendapatkan laporan sekitar pukul 12.00 siang ini, kemudian kita koordinasikan dengan Basarnas lalu melakukan rapat bersama rukun nelayan," terangnya.

Joko juga membenarkan, bahwa hingga saat ini masih terdapat dua ABK yakni Warsholin (33) dan Mastur (59) yang masih hilang dan belum ditemukan.[hud/rom]