Reporter: Nidya Marfis H.

blokTuban.com - Paguyuban Solidaritas Grab Tuban (SGB) angkat bicara terkait aksi damai Paguyuban LYN A, B dan C. Dalam orasi saat aksi ada beberapa tuntutan salah satunya masalah beroperasinya Ojek Online (Ojol) di Kabupaten Tuban.

Perwakilan dari pihak SGB, Anum mengatakan, pihaknya mengaku maklum dengan aksi yang dilakukan Pengemudi dan Pemilik Angkutan Kota (Angkot) sebagai transposrtasi konvensional.

"Sah-sah saja apabila pihak konvensional melakukan demo, kita ojol sebagai pendatang baru tahu diri juga, tidak mungkin mengambil penumpang di tempat angkot konvensional mangkal," ujarnya.

Pihaknya mengaku, selama ini sangat berhati-hati dalam menerima orderan dari penumpang. Terlebih, di lokasi-lokasi yang biasa digunakan mangkal angkutan kota atau pun becak.

Pihak SGB juga telah menandai beberapa wilayah sebagai zona merah yang berati zona yang dilarang mengambil penumpang karena terdapat angkutan konvensional.

"Seperti di daerah Pasar Baru Tuban dari pintu masuk maupun pintu keluar, pertigan dekat RS Muhammadiyah, Jalan Al-Falah, perempatan pabrik kapur, patung depan DPRD dan Rest Area Tuban," imbuhnya.

Harapan dari SGB, ingin bersama-sama hidup rukun dengan konvensional karena sama-sama mengais rezeki.

"Sama - sama mencari rezeki Kita sebagai Ojol ingin hidup rukun dengan konvensional apabila ada pertemuan dengan pihak konvensional kita akan menyambut dengan senang hati tapi kami ingin ada pihak ketiga sebagai penengah," ungkapnya.[nid/col]