3 Tips Menghindari Pacar Mesum

Reporter: -

blokTuban.com - Jika kamu sedang dalam masa PDKT atau bahkan sudah berpacaran dengan seseorang, kamu mungkin merasa hubungan kalian berjalan baik-baik saja pada awalnya.

Namun belakangan, kamu mendapati gelagat dia yang membuat kamu risih dan tidak nyaman. Apalagi jika hal itu sudah menjurus ke hal-hal yang berbau seksual.

Kamu jadi ragu dan bertanya-tanya, apakah benar dia orang yang tepat buatmu? Nah, daripada ‘beli kucing dalam karung’, kumparan berkesempatan untuk mewawancarai Denrich Suryadi, Psikolog Klinis dan Relationship Expert soal bagaimana kita ‘mendeteksi’ bahwa seseorang ini punya kecenderungan bersikap mesum? Kenali tiga cirinya.

1. Agresif

Denrich mengatakan, akan lebih mudah mengenali indikasi atau kecenderungan ketika mulai memasuki masa proses menjalani hubungan pacaran. Dia menyebut, individu yang memiliki indikasi mesum atau memanfaatkan kekasih secara seksual terlihat dengan ciri-ciri bahasa tubuh dan gerak gerik tubuhnya.

“Dia lebih banyak menyentuh, meraba, atau memegang tubuh kekasihnya secara lebih agresif dan mendekati area-area sensitif,” jelasnya.

Tidak munafik, ada beberapa individu yang memang membutuhkan stimulus berupa sentuhan fisik sebagai pemenuhan kasih sayang atau dalam kata lain, sentuhan fisik dengan atau oleh kekasihnya dianggap sebagai sesuatu yang penting.

Namun, individu yang hanya memanfaatkan pasangan, akan melakukannya secara berlebihan, meskipun dalam jangka waktu hubungan yang masih dini.

2. Suka memaksa

Seseorang yang punya kecenderungan untuk bertindak mesum, biasanya suka memaksakan kehendak. Sikap dominan dan kurang mampu berempati juga jadi indikasinya, sehingga cenderung tidak mempedulikan perasaan maupun kenyamanan pasangannya.

3. Punya adiksi

Selain agresif dan suka memaksa, individu yang punya perilaku mesum juga cenderung memiliki kebiasaan atau adiksi terhadap sesuatu. Hal itu bisa berupa apa saja, seperti games, rokok, video porno, dan lain-lain.

Adiksi ini sebagai wujud adanya kemungkinan penyaluran dorongan seksual atau kecemasan yang tidak terpenuhi.

“Indikasi ini relatif terjadi namun sebagian besar ciri ini dimiliki oleh individu dengan gangguan seksual,” ujar Denrich.

Bagaimana, sudah cukup jelas pemaparannya? Semoga gebetan atau pacar kamu tidak termasuk ke salah satunya, ya.

*Sumber: kumparan.com