Dorong Desa Aktifkan Web, Camat Jenu Bidik Inovasi Baru

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com – Di awal menjabat, Camat Jenu yang baru, Moch.Maftuchin Riza mencoba untuk memompa semangat para staff yang ada di kecamatan dan desa agar segera mengaktifkan (online) website desanya masing-masing. Inovasi tersebut dilakukan agar desa di kecamatan Jenu dapat masyarakt lebih luas dengan segala potensinya.

Dikisahkan Riza, sapaan karibnya, satu bulan yang lalu baru dua desa yang sudah online. Padahal jumlah desa yang ada di Kecamatan Jenu ada 17 desa. Untuk itu, pihaknya bersama Dinas Komunikas dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tuban, mengadakan Sosialisasi dan Pelatihan Website Desa Serta Aplikasi Taprose Temanku.

“Sampai hari ini Insyaaallah  15 desa dan harapan kami di bulan Juli ini tuntas 17 desa sudah online semua,” ungkap Camat Terbaik ke-5 lomba Sinergitas Kecamatan Tingkat Provinsi Jawa Timur tersebut.

Dengan online-nya website desa tersebut, Camat kelahiran Bojonegoro ini  berharap agar desa dapat mempromosikan berbagai jenis kegiatan dan produk unggulan masing-masing. “Dari Tuban Smart City menuju Jenu Smart Village,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan dan Pengembangan Teknologi Informasi Diskominfo Tuban Agus Heru menuturkan, ketika pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Website Desa pada Senin (9/7/2018) lalu, sebanyak 12 desa telah mengaktifkan website desanya (online). Dengan aktifnya web desa itu, pihaknya menilai ada komitmen kuat dari desa-desa.

“Mereka mempunyai komitmen untuk mengaktifkan semua website desa pada bulan Juli ini,” tegas Agus.

Website desa tersebut, lanjut Agus, juga dalam rangka untuk menunjang kegiatan Smart City Yang harus dimulai dari Smart Village.Di dalam Website desa tersebut, Diskominfo Tuban, memberikan aplikasi yang bernama SID (Sistem Informasi Desa) yang bersifat gratis.

“Dalam SID tersebut terdapat fitur surat menyurat, yang sudah sesuai dengan stardar resmi dari Pemkab, sehingga bisa digunakan untuk dikelola admin website desa. Ke depan, sistem tersebut akan kita online-kan dari desa ke kecamatan,” tukas dia.

Selain itu, pihaknya juga akan menggunakan Quick Respon (QR) Code sebagai pengganti tanda tangan digital. Dengan catatan pihaknya terlebih dahulu bekoordinasi kepada Bagian Umum yang mempunyai wewenang dalam surat menyurat.

Pihaknya mengimbau, agar admin desa terus aktif dalam mengelola website desa dan aplikasi SID tersebut. Sangat disayangkan jika tidak dimaksimalkan, karena ini untuk mempermudah.

Ia juga menargetkan dalam dua tahun ke depan, masyarakat Tuban tidak perlu ke kecamatan atau kabupaten untuk mengurus administrasi kependudukan. “Itu salah satu bentuk smart village,” tutup Agus. [rof/ito]