Menilik Manfaat Sinar Matahari dan Kualitas Hubungan Seksual

Reporter: -

blokTuban.com - Sinar matahari ternyata tak hanya mampu meningkatkan suasana hati dan memberi nutrisi pada kulit. Kualitas kehidupan seksual ternyata dapat meningkat berkat sinar matahari.

Laman New York Post memberitakan, hanya satu jam berada di bawah sinar matahari cukup untuk meningkatkan kualitas hubungan antar suami istri.
Kandungan vitamin D pada sinar matahari tak hanya mampu menutrisi kulit, tetapi juga bertindak sebagai vitamin untuk kehidupan seksual.

Beberapa riset telah menemukan efek vitamin D terhadap perubahan dorongan seksual manusia.

Menurut Aly Dilks, seorang ahli kesehatan seksual di The Women's Health Clinic, manusia dapat menderita Seasonal Affective Disorder (SAD) atau depresi musiman yang biasa terjadi saat musim dingin. Oleh karena itu, sinar matahari sangat penting.

Sementara kaitannya dalam kehidupan seksual adalah, dorongan seks manusia ditentukan oleh level testosteron.

Riset menunjukkan cahaya matahari adalah faktor besar dalam produksi testeron.

Pada zaman manusia gua, orang-orang juga membutuhkan banyak "tenaga" untuk meneruskan keturunan mereka. Pada bagian inilah, kata Aly Dilks, sinar matahari berperan.

Energi yang mereka keluarkan untuk berburu, masih berimbas positif dari paparan sinar matahari untuk fungsi reproduksi mereka.

Sementara, Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kadar estrogen rendah pada wanita, yang menghasilkan dorongan seks yang rendah.

"Ini juga memiliki dampak yang sama pada pria, hanya saja mereka kehilangan testosteron," tambah Aly Dilks.

Estrogen adalah hormon seks wanita dan tidak hanya bertanggung jawab untuk dorongan seks tinggi.

Esterogen juga membantu menjaga otot-otot di dinding vagina yang sehat dan menghasilkan cairan.

Tanpa keluarnya cairan, vagina akan lebih kering, membuat seks menjadi hal yang tak nyaman.

Selain itu pula, tanpa cahaya matahari, dorongan seks akan menurun dan terasa tidak nyaman.

Hanya meluangkan sedikit waktu berjemur di bawah sinar matahari dapat mengubah semua hal ini.

Ya, sinar matahari dapat meningkatkan hormon seks wanita yang membuat kehidupan seksual lebih berkualitas.

Pada pria, vitamin D dapat meningkatkan kadar testosteron secara signifikan, juga mendorong libido pria.

"Hanya sebentar saja berjemur di bawah matahari mampu meningkatkan level testosteron," papar Aly Dilks.

Wanita memproduksi testosteron di indung telur mereka dalam jumlah kecil. Sementara, pria memproduksi testosteron lebih banyak, sehingga ada lebih banyak "modal" untuk peningkatan dorongan seks.

Jumlah kecil testosteron juga dapat diproduksi di kelenjar adrenal, sehingga panas matahari merupakan indikator penting.

“Penelitian menunjukkan pria yang memiliki dorongan seks rendah hanya membutuhkan paparan matahari selama 30 menit dalam dua minggu untuk meningkatkan dorongan seksual," ucap Aly Dilks.

Dengan gelombang panas, kata Aly Dilks, kehidupan seksual akan meningkat dan berkualitas.

Riset di tahun 2010, yang diterbitkan dalam the journal Clinical Endocrinology menemukan pria dengan cukup vitamin D memiliki lebih banyak hormon seks laki-laki daripada mereka yang kurang.

Riset tersebut terbilang akurat karena menggunakan 2.299 pria sebagai subjek penelitian.

Periset dari the Medical University of Graz, Austria, juga menemukan pria dengan setidaknya 30 nanogram dari vitamin D per mililiter darah memiliki lebih banyak testosteron.

Riset dari the Sunlight Research Forum juga menyebutkan pasokan vitamin D yang cukup dapat meningkatkan testeron dan libido.

Profesor Winfried Marz, yang melakukan riset tersebut, berencana untuk melihat apakah suplemen vitamin D memiliki efek yang sama pada tingkat testosteron seperti sinar matahari.

Kadar testosteron yang rendah juga dikaitkan dengan disfungsi ereksi, penurunan rambut tubuh, penurunan massa otot.

Kurangnya vitamin D juga menyebabkan gejala man boobs pada pria. Gejala ini menyebabkan dada pria akan berbentuk serupa dengan payudara wanita.

Jadi, demi kualitas seks yang baik, hanya dibutuhkan satu jam di bawah sinar matahari, hal ini berlaku untuk pria dan wanita.

Ada reaksi kimia lain yang terjadi di tubuh kita ketika berjemur di bawah sinar matahari. Reaksi ini menghasilkan lebih banyak menstimulsi hormon melanosit.

Hormon tersebut membantu menghasilkan melanin, yang melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan memberi efek tanning. Beberapa penelitian menyatakan melanin dan hormon seks berinteraksi untuk meningkatkan kinerja masing-masing.

*Sumber: kompas.com