Ingin Anaknya Ikuti Jejak Dia

Reporter: Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Orang berhati emas seperti orang yang satu ini, patut dijadikan teladan. Sebagian dari usianya, ia manfaatkan untuk membantu sesama dengan menyelami dunia penjinak api atau tim pemadam kebakaran (damkar).

Ya, dia adalah Warsono. Pria berusia 40 tahun ini, sungguh mulia dan bersahaja. Bapak dua anak ini, memulai karirnya di dunia damkar sejak 2002. Sebelumnya ia hanya seorang pekerja di Dinas Pekerjaan Umum Tuban. 

Petugas damkar ini ditugaskan di Pos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Anggota tim damkar senior ini, dipercayakan untuk mengabdikan dirinya untuk wilayah Tuban bagian barat dan selatan mengatasi saat ada amukan si jago merah sejak 2018 awal. 

BPBD Tuban menempatkan unit pemadam kebakaran di Kecamatan Jatirogo untuk mempercepat penanganan kebakaran yang ada di wilayah ini. Sebab selama ini, penanganan kebakaran di Jatirogo dan sekitarnya memang terkendala jarak yang cukup jauh. Dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari pusat kota untuk sampai ditempat ini.

Sementara ini, BPBD baru menempatkan satu unit mobil Damkar plus tangki dan beberapa petugas dari rekannya untuk pendukung. Peralatan Damkar dijadikan satu dengan berbagai perlengkapan penanganan kebencanaan yang lain, Karena itu pos BPBD.

Dikisahkan Warsono, sejak kecil ia tidak pernah terbesit ingin jadi seorang anggota damkar. Lantaran dipercaya dan tidak bisa menolak, ia akhirnya dapat menjalani dan kini sudah menjiwainya. 

"Dulu pinginnya jadi tim SAR, bukan jadi anggota damkar," kata warga asli Desa Semanding, Kecataman Semanding, Tuban ini. 

Ia masuk anggota tim damkar lantaran ada kekurangan orang. Karena, sebelumnya kerjanya satu lokasi dengan pos damkar akhirnya ia ditawari dan mau. 

Awalnya ia canggung, layaknya pengantin baru yang menjalani malam pertama. Karena jam terbang yang tinggi, kini suami Sumiyati cukup terampil dan bisa memimpin anggota lainnya. 

"Saya cukup enjoy sekarang, sebagai seorang pengabdi. Sebab, kita dapat dua-duanya, yaitu pekerjaan dan ladang amal," katanya di waktu luang saat ditemui blokTuban.com di pos BPBD Jatirogo. 

Selama 16 tahun, berbagai anacaman dan rintangan menaklukan si jago merah. Bayang-bayang kematian, sudah menjadi hal biasa di mata pria ramah ini. Banyak sudah kejadian yang membuat orang merasa jantungnya copot ia lalui. 

"Dengan begitu, saya punya keinginan anak saya yang nomer satu ini, ikut jejak saya. Soalnya ia juga cowok," kata ayah dari Affan Ardiansah dan Salsabila ini. 

Sambil duduk di ruang tamu, pos BPBD pria humanis ini mengaku, jika tugas seorang anggota damkar bukan memadamkan api semata. Saat ada bencana ia pun harus sigap dan turun tangan sesuai SOP yang ada. 

Meski tidak bisa membantu dengan materi kepada sesama ia kini bangga bisa menyumbang jasanya. Sebab, menurutnya menjadi seorang anggota damkar adalah tugas mulia dan sosial.

"Sudah lah, gak ada susahnya. Karena kerja kita menolong orang. Yakin belakangan pasti dibalas dengan kebaikan," pungkasnya dengan yakin. [rof/ono]