Moderat

Oleh: Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - barangsiapa yang menginginkan kemuliaan, maka carilah dengan sikap sederhana atau moderat. 

Kesederhanaan itu berlaku dalam berfikir, bermazhab, makan, minum, berpakaian, memberi, dan dalam setiap urusan yang bersifat konkret atau abstrak. Semua itu merupakan keutamaan.

Barangsiapa yang menetapi jalan tengah-tengah atau moderat, maka dia pasti selamat. Dan kedua ujung sikap tengah-tengah itu tercela.

I'tidal atau moderat adalah sikap tengah-tengah, atau sederhana dalam semua permasalahan. 

Keberanian itu mulia, sebab ia adalah tengah-tengah antara dua sikap negatif. Yakni, antara sikap gegabah atau tanpa perhitungan dan penakut. 

Kedermawanan itu mulia, karena ia adalah tengah-tengah antara dua sikap yang tercela. Yakni, antara boros dan bakhil atau kikir.

Demikianlah keadaan segala sesuatu. Kalian pasti menjumpai setiap sikap atau perbuatan terpuji pada kesederhanaan atau kemoderatan, yakni sikap tengah-tengah antara dua sikap tercela. 

Kecerdasan jika melampaui batas, bisa menyebabkan cacat dalam perbuatan. Dapat mendorong pada hal-hal yang tidak patut dikerjakan oleh orang-orang yang berakal dewasa. Namun, apabila kecerdasan itu kurang, tentu menimbulkan kebodohan dan kegoblokan.

Ketakwaan jika melewati batas, maka akan menimbulkan was-was atau kekurangmantapan, yang sering menyebabkan meninggalkan ibadah dan mengikuti perbuatan orang-orang fasik yang durhaka.

Karena itu, syariat atau peraturan dari Islam melarang tindakan melewati batas dalam menjalankan ibadah, dan memerintahkan bersikap tengah-tengah dalam hal ibadah.

Tersebut dalam Hadis Nabi:

"Sesungguhnya orang yang terpisah dari teman-teman seperjalanan itu tidak lagi tahu jalan yang harus dilalui dan tidak ada kendaraan yang terasa nyaman"

Ilmu pengetahuan, apabila semakin luas dalam diri manusia maka ilmu yang luas justru menimbulkan kebodohan. Sebab, orang semakin banyak ilmu semakin merasa bodoh. Kadang-kadang orang melampaui batas dalam menguasai ilmu itu, akan semakin banyak tidak mengetahui keperluan-keperluan dirinya sendiri.

Menurut kaidah umum, bahwa segala sesuatu yang telah melampaui batas maksimal, pasti akan berbalik sepenuhnya. Kaidah berlaku umum untuk binatang, tumbuhan, benda padat, dan hal abstrak maupun yang konkrit, yang berkaitan dengan masalah masalah sosial ataupun pembangunan. 

Orang yang berakal adalah orang yang mewajibkan dirinya bersikap moderat, sederhana, atau tengah-tengah dalam semua permasalahan. Baik dalam masalah ekonomi, sosial, maupun keagamaan. Sebab, mengambil sikap tengah-tengah atau moderat membuat selamat.

Tidak ada sesuatu yang paling membahayakan bangsa, kecuali mengabaikan sikap tengah-tengah atau moderat. 

Sebagai generasi muda hendaknya berpegang teguh dengan sikap moderat. Janganlah membiarkan setan mendorong diri kita bersikap ekstrem atau konservatif. Sebab, perkara yang paling baik adalah yang tengah-tengah, karena didalamnya terdapat kemuliaan. Dan kemuliaan itulah yang dicari oleh orang-orang yang menginkan hidup mulia. [rof/ono]