Pola Asuh Anak Berbasis Agama, Penangkal Dampak Negatif TI

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Di bulan suci Ramadan, warganet dikejutkan dengan adanya kejadian miris di daerah Tulungagung, Jawa Timur. Pasalnya, beberapa media mainstream ramai memberitakan Siswa SD menghamili Siswi SMP. Bahkan usia kandungan si perempuan sudah 6 bulan.

Menanggapi peristiwa ini, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (Dinsos-P3A) Tuban menghimbau, agar orang tua lebih ketat mengawasi anaknya. Apalagi anak mereka yang masih duduk di bangku sekolah.

"Kepada semua orang tua, yanh punya anak usia sekolah, supaya selalu waspada dan tidak pernah lepas untuk mengawasi anak-anaknya," kata Kepala Dinsos-P3A, Nur Jannah kepada blokTuban.com, Rabu (23/5/2018).

Pihaknya juga mengingatkan, orang tua untuk lebih intensif mendampingi putra-putrinya yang sudah bisa mengoperasikan gaget dan komputer. Sebab menurut wanita ramah itu, di era teknologi informasi (TI) yang semakin canggih saat ini muatannya sering tidak menguntungkan bagi pola pengasuhan anak.

"Apalagi sekarang era TI, yang muatannya sering tidak menguntungkan bagi pola pengasuhan anak," tandas Nur Jannah.

Wanita yang pernah menjabat sebagai Camat Jatirogo itu menilai, pengaruh TI terutama media sosial (medsos) sangat besar pada perkembangan anak. Hal itu tidak bisa dibendung selain dengan pola asuh anak yang benar.

"Pola asuh anak berbasis agama, mutlak sangat diperlukan untuk memerangi dampak negatif TI," pungkasnya dengan tegas. [rof/ito]