Petani Masih Tanam Bawang Merah‎ Saat Kemarau

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com -‎ Musim kemarau yang menyusutkan banyak sumber mata air di lingkungan masyarakat, tak membuat surut para petani untuk tetap menanam bawang merah. Seperti petani bawang merah di Desa/Kecamatan Grabagan ini misalnya.

Wilayah kecamatan yang ‎memiliki kadar kandungan tanah yang cukup baik untuk olah pertanian itu, memang banyak dijumpai tanaman bawang merah. Namun, seiring waktu berjalan, petani bawang terus berkurang sebab beberapa alasan pertimbangan.

"Kemarau begini ya masih tanam bawang merah. Tapi, saat ini peminatnya terus berkurang," ujar petani bawang di Dusun Jati, Desa Grabagan, Heri‎ kepada blokTuban.com, Minggu (20/5/2018).

Alasan dia, saat ditanya mengapa tetap menekuni pertanian bawang merah itu, dia mengaku jika hasil penjualan dan perawatan cukup sebanding hasilnya.

Dari satu kilo gram ‎bawang merah yang dihasilkannya, dijual dengan harga Rp 23000 hingga Rp 25000 tergantung kualitas barang. Harga tersebut dianggap stabil, sebab tak mengalami perubahan yang begitu besar.

"Kalau bawang merahnya sangat kering, bisa sampai tiga puluh lima ribu sekilo Mas," pungkasnya. [feb/ito].