Gusdurian Gelar Upgreding 9 Nilai Utama Gus Dur

Reporter: Muhammad Qomarudin / blokBojonegoro.com

blokTuban.com - Komunitas Gus Dur atau yang biasa disebut Gusdurian Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, mengadakan Upgrading Sembilan Nilai Utama Gus Dur di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Gus Dur Desa Gununganyar, Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

Kegiatan yang berlangsung dua hari, Rabu-Kamis (9-10/5/2018), diikuti sekitar 30 alumni Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) dari dua kabupaten yang bertetangga ini. Bahkan, ada peserta juga yang berasal dari Pulau Sumatera.

"Kegiatan ini bertemakan Upgrading Sembilan Nilai Utama Gus Dur, dengan spirit belajar bersama dan menelaah nilai-nilai yang telah dirumuskan oleh Sek-Nas yang berjumlah Sembilan," terang Aan Anshori selaku pemateri dari Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD).

Kesembilan nilai Gus Dur meliputi Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Persaudaraan, Kesederhanaan, Kesatriaan serta Kearifan Tradisi. Yang mana, sembilan nilai pemikiran Gus Dur ini diharapkan bisa memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap spektrum pemikiran dan tindakan Gus Dur yang sangat luas.

Tak hanya itu saja, para peserta juga diajak mengunjungi Gereja Pantekosta di Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban, dengan tujuan memperkuat tali persaudaraan antar umat beragama dan mengupayakan hidup saling menghargai.

"Kunjungan ini juga bertujuan untuk membangkitkan rasa kebersamaan dan persatuan terhadap masing-masing agama," tutur pria yang akrab disapa Gus Aan tersebut.

Tak hanya itu saja, kunjungan juga berkaitan dengan kemanusiaan. Sebab, pada dasarnya Tuhan menciptakan seluruh manusia berperilaku dan berakhlak baik, sehingga akan tercipta rasa persaudaraan.

"Kita memperlakukan semua elemen masyarakat baik ras, suku maupun agama dengan rasa persaudaraan," lanjutnya.

Disisi lain, Pendeta Yeri juga mengungkapkan hal yang sama, tentang pentingnya sebuah toleransi beragama. Pasalnya, toleransi beragama juga sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi salah satu komponen utama keutuhan NKRI.

"Tuhan menciptakan manusia itu beragam untuk saling melengkapi. Sehingga, seharusnya mereka mampu menjaga hubungan baik agar turut memajukan bangsa dan negara," tutup Pendeta Yari. [din/rom]