Ajak Wali Murid Berliterasi

Reporter: Khoirul Huda

BlokTuban.com – Membudayakan literasi, bukan hanya anak yang diperhatikan. Namun, lingkungan tempat anak bersosialisasi juga harus digarap. Misalnya keluarga, sehingga anak tidak sendirian untuk menjadi pribadi yang biasa dengan literasi.

Di sekolah misalnya, sering dilihat para orangtua yang bergerombol di lingkungan sekolah usai mengantar anaknya. Para orang tua ini menunggu sampai sang buah hati pulang sekolah. Selama menunggu itu, banyak waktu luang yang terbuang sia-sia.

‘’Di dalam sekolah saya ingin mengajak wali murid yang masih menunggui anaknya, untuk mengetahui apa itu literasi dan apa itu perpustakaan. Karena itu sangat penting, sebab belajar bukan cuma hari ini, masih ada hari esok, lusa dan seterusnya,’’ ujar Eka Puji Lestasi, Kader Literasi program Pertamina Peduli Literasi (PERTALIT) dari SDN Remen 2, Kecamatan Jenu.

Eka, begitu dia biasa dipanggil, sehari-hari bertugas sebagai tenaga yang mengelola perpustakaan SDN Remen 2. Perpustakaan yang dia kelola sudah cukup bagus. Ruangan dan penataan bukunya juga bagus. Terlebih, sudah ada petugas khusus yang mengelola. Namun, pemanfaatannya masih kurang maksimal.

‘’Siswa masih jarang yang memanfaatkan waktunya untuk membaca. Saya ingin meningkatkan minat baca para siswa,’’ akunya.

Impiannya, ruangan perpustakaan yang dia kelola, menjadi pusat belajar atau pusat literasi sekolah. Juga bagi warga di sekitar. Saat jam istirahat sekolah, dia ingin para siswa memenuhi perpustakaan untuk mem baca buku. Atau berkegiatan lain yang mengarah pada kegiatan literasi.

Jika waktunya belajar di dalam kelas, perpustakaan pun tak boleh kosong. Para orangtua siswa atau warga, kata dia, bisa memanfaatkan untuk menambah pengetahuan. Upaya itu akan dimulai dengan menarik orangatua siswa yang berada di lingkungan sekolah ketika menunggui anak-anaknya.

‘’Itu dulu yang akan saya lakukan. Kami akan koordinasi dengan pihak sekolah,’’ jelasnya.

Harapan perempuan yang lahir pada 8 Juni 1997 ini, dia bisa melaksanakan progam literasi dengan baik. Pelatihan Kader Literasi yang dia ikuti dalam Program PERTALIT, disebutnya sangat bagus, Jikalau dilakasanakan lagi, usul dia materi yang diberikan lebih banyak lagi, karena pelatihan merupakan pondasi awal kita belajar.

‘’Waktunya agak lebih lama karena waktu kemarin sangatlah singkat,’’ katanya.[hud/ono]