Klub Motor Yakuza Bojonegoro Bantu Penderita Gizi Buruk

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Komunitas atau klub motor Yakuza Indonesia Black Ninja Bojonegoro menyalurkan bantuan sosial di Puskesmas Bangilan, Kabupaten Tuban, Minggu (11/2/2018). Bantuan sosial itu disalurkan kepada penderita gizi buruk asal Desa Banjarworo, Supi (45).

Koordinator kegiatan sosial, Uun Heri Wahyudi mengatakan, bantuan sosial itu bersumber dari anggota yang terhimpun. Dengan harapan, dapat membantu meringankan beban pasien yang dirawat di Puskesmas Bangilan selama satu minggu ini.

"Bantuan ini dari iuran sesama teman se-klub motor Yakuza Bojonegoro, semoga bisa sedikit membantu bu Supi," ujar Uun usai menyalurkan bantuan, Minggu (11/2/2018).

Ketika ditanya terkait motivasi kegiatan di Bangilan tersebut, pihaknya mengaku ingin menjadikan komunitas motor tersebut sebagai ajang peduli sesama. Sehingga tidak ada lagi pandangan negatif oleh masyarakat terhadap klub motor.

"Tidak ada maksud lain kecuali ikhlas membantu yang membutuhkan, biar orang tidak berpandang negatif sama anak motor," tandas pria ramah itu.

Diketahui, Supi merupakan warga Desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban menderita gizi buruk dan buta. Selain itu, selama ini wanita yang diketahui tinggal dalam kondisi serba kekurangan bersama sang anak. Sementara, suami dikabarkan berada di Surabaya.

Melihat kondisi tersebut Kapolsek Bangilan, AKP Budi Santoso beserta jajarannya secara langsung mengunjungi warga Banjarworo tersebut. Setelah dilakukan observasi bersama tim gabungan dari pihak desa dan petugas medis, akhirnya korban dilarikan ke Puskesmas Bangilan untuk diperiksa, pada 5 Februari 2018 yang lalu.

"Setelah melihat kondisi beliau (Supi, red) dalam kondisi kurang asupan gizi dan tubuhnya kurus kering, kita putuskan bersama untuk segera dirawat di Puskesmas," terang Kapolsek usai membawa penderita gizi buruk itu ke Puskesmas.

Ditambahkan mantan Kasatreskrim Polres Mojokerto itu, penderita gizi buruk hidup di rumah berdua dengan anak laki-lakinya. Selama ini, Supi hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Lebih lanjut ia mengatakan, sejak melahirkan anak laki-lakinya (KN), Supi mengalami kebutaan, sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa. Selain itu, Perwira Polisi itu menyebut, akibat kondisi hidup seperti itu anak Supi juga putus sekolah saat kelas 4 Sekolah Dasar.

"Untuk sementara Supi menjalani perawatan di Puskesmas supaya asupan gizi bisa didapatkan dalam tubuhnya, serta akan dicek laboratorium lebih lanjut," ulas Polisi ramah itu.

Sementara itu, anak korban gizi buruk itu akan mendapatkan perhatian khusus dari stakeholder setempat. Sehingga anak yang seharusnya mendapat pendidikan dan pembelajaran itu bisa kembali ke bangku sekolah.

"Tidak hanya ibunya saja yang mendapat perhatian khusus, tetapi anaknya juga akan dibelikan seragam sekolah lengkap agar kembali bersekolah. Kita akan koordinasi dengan Pemdes Banjarworo dan juga pihak sekolah terkait," pungkasnya mengakhiri wawancara. [rof/col]