PPDI Sayangkan Study Banding BUMDes Kenduruan, Kenapa?

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blomTuban.com - Pihak Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kecamatan Kenduruan menyayangkan study banding Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Kecamatan Kenduruan. Pasalnya, kegiatan yang menggunakan Dana Desa (DD) itu terkesan dimanfaatkan pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab untuk rekreasi keluarga.

"Yang kami kritisi adalah rekreasi di bungkus study banding yang dananya dari 9 desa," ujar ketua PPDI Kecamatan Kenduruan Ali Masykur kepada blokTuban.com, Minggu (14/1/2018).

Orang nomor satu di lembaga profesi perangkat desa se-Kecamatan Kenduruan itu menuturkan, dana study banding senilai Rp45 juta itu seharusnya  pelaksanaanya sesuai kewenangan masing-masing BUMDes dan sesuai kebutuhan bidang usahanya. Bukan pihak kecamatan yang minta dana study banding tersebut.

"Dana Rp45 juta itu diminta pihak kecamatan dan sekarang bersama sebagian kades dan istrinya, serta pengurus BUMDes berangkat rekreasi," tukas Ali, sapaan akrabnya.

Ali juga menambahkan, jika sebenarnya pihak desa merasa keberatan, namun tidak diindahkan kecamatan. Hal itu dibuktikan hanya tiga orang Kades yang ikut berangkat.

Ditegaskan Ali, PPDI mengingatkan agar study banding ini biar direncana masing-masing BUMDes, sehingga ada nilai manfaat untuk bumdes itu sendiri. Sebab BUMDes di kenduruan baru akan dirintis.

"PPDI menghendaki, setiap desa mengatur BUMDes untuk study sesuai bidang dan kebutuhannya, bukan dipaksakan dan PPDI menyayangkan study banding ini," tegasnya.

Masih Ali, dari sembilan kepala Desa, yang ikut hanya tiga orang, yaitu kepala desa Sidomukti, Sidohasri dan Pj kepala desa Sidorejo. Bahkan kata dia, ada satu desa yang tidak memberangkatkan sama sekali pada kegiatan ini.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kenduruan menanggapi hal ini dengan santai. Pihaknya mengaku kegiatan study banding yang dilakukan di wilayah Magelang itu dalam rangka mempersiapkan BUMDes yang baru.

Pihkanya juga menandaskan, jika kegiatan tersebut sudah dimusyawarahkan dengan melibatkan berbagai pihak. Bahkan kegiatan study banding kata Mastar, juga melibatkan para pendamping Dana Desa.

"Namanya orang, perangkat itu inginnya ikut semua. Namun anggaran kita terbatas," kata Sekcam Kenduruan, Mastar saat dikonfirmasi blokTuban.com melalui sambungan teleponnya.

Terkait kepala desa yang tidak semuanya ikut, pihaknya berujar, lantaran ada salah satu kepala desa yang punya hajat. Sehingga yang enam ikut bantu-bantu. "Ya mau gimana lagi, yang lain ikut bantu-bantu di rumah Kades Sokogunung. Tapi semua perwakilan desa ikut kok," kata Sekcam.[rof/col]