5 Pertengkaran yang Biasa Terjadi Pada Pasangan Bahagia

Reporter: --

blokTuban.com - Pertengkaran adalah hal biasa dalam sebuah hubungan. Sebahagia apa pun pasangan kekasih, tidak ada yang bisa menghindari perdebatan. Jadi, kondisi semacam itu amatlah normal.

Rachel Sussman, seorang terapis hubungan di New York mengatakan, ada perbedaan dalam pertengakaran antara pasangan yang bahagia dan yang tidak.

Dalam setiap perselisihan, hal utama yang harus dilakukan adalah komunikasi.

"Bila Kamu merasa frustrasi atau terganggu dengan pasangan, cobalah untuk mendiskusikannya sejak awal. Tunjukkan kepedulianmu," kata Sussman.

Sussman menyarankan setiap pasangan untuk terbuka dengan mengungkapkan apa yang membuat salah satu dari pasangan itu terganggu, dan alasan di baliknya.

Carilah solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, bukan hanya dengan marah-marah tanpa ada alasan yang jelas.

"Setelah itu, duduklah dan dengarkan penjelasan pasanganmu, Ini juga sama pentingnya mendengarkan dan menjelaskan perasaan Kamu sendiri," tambahnya.

Nah, untuk membantu Kamu mengatasi permasalahan dalam hubungan percintaan, berikut ini adalah jenis-jenis pertengkaran yang normal dan biasa terjadi pada pasangan bahagia.

1. Prioritas keuangan yang berbeda

Kamu ingin meng-upgrade sofa, sementara si dia berpikir Kamu harus menginvestasikan uang ke dalam bitcoin.

Atau, mungkin Kamu ingin memesan hotel murah pada liburan berikutnya, sementara dia ingin memesan resort mewah.

Memiliki pendapat berbeda tentang apa yang harus dilakukan dengan uang sungguh marupakan hal yang normal.

"Tapi, penting untuk mengatakan pendapat Kamu, sehingga tidak menimbulkan kebencian," kata Rebecca Hendrix, terapis di New York.

"Anda mungkin tidak selalu menjadi pemenang dalam perdepatan tersebut."

"Tapi saling mengomunikasikan pendapat akan membuat hubungan menjadi sehat," tambah dia.

Cara mengatasi:

Rebecca Hendrix menyarankan agar pasangan harus mengetahui apa yang ingin dilakukan kekasihnya.

"Terkadang, mengetahui apa yang diinginkan bersama dapat menjadi solusi," ucapnya.

Katakanlah Kamu benar-benar mendapatkan kemudahan tinggal di hotel yang super mewah.

Tapi mungkin, Kamu berpikir bahwa aktivitas selama liburan akan membuat hotel mewah menjadi sia-sia.

Rebecca Hendirx juga menyarankan agar kita memberi penjelasan mengenai sisi positif dari pendapat masing-masing.

2. Kebiasaan yang berbeda

Kamu dan pasangan tidak mungkin memiliki kebiasaan yang 100 persen sama.

Pasti ada kebiasaan tertentu yang berbeda, dan terkadang itulah yang membuat perselisihan.

Misalnya, kita tidak suka melihat barang-barang berserakan, dan tidak pada tempatnya, pasangan kita justru sebaliknya.

Cara mengatasi:

Rebecca Hendrix menyarankan agar kita melakukan instropeksi diri mengenai hal tersebut. Lalu, memikirkan kembali apakah hal ini benar-benar masalah besar bagi kalian.

Mungkin ini adalah cara agar Kamu bisa sedikit memaklumi kebiasaan pasangan. Namun, jika kebiasaan pasanganmu benar-benar keliru, Kamu wajib menjelaskan kepada dia.

3. Hasrat seks yang berbeda

Rebecca Hendrix mengatakan, setiap pasangan pasti memiliki hasrat seksual yang berbeda.

Namun, hal ini bukanlah sebuah masalah, kecuali jika Kamu dan pasangan tidak lagi berhubungan seksual.

"Jika Kamu bisa mendiskusikan ini sejak dini, masalah besar tidak akan banyak muncul," ucapnya.

Cara Mengatasi:

Rebecca Hendrix menyarankan untuk menemukan jalan tengah atas permasalahan ini tanpa ada salah satu pihak yang merasa kesal.

"Dalam praktiknya, itu sering terlihat seperti mengenali hasrat pasangan saat Kamu tidak mood dan bersikap jujur saat Kamu benar-benar tidak merasakannya," ucap dia.

Rebecca Hendrix juga menyarankan agar kita menunjukan kepedulian kepada pasangan.

Jika kita tidak ingin "melayaninya" hari itu, cobalah kembali untuk keesokan harinya. Atau Kamu berdua juga bisa menyepakati waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual.

4. Jadwal berbeda

Rebecca Hendrix mengatakan bahwa beberapa pasangan terkadang memiliki jadwal rutinitas yang berbeda.

Pada saat tertentu, setiap pasangan ingin memiliki waktu bersama atau "me time" yang berbeda.

"Sekali lagi, lebih baik mengatasinya sejak awal sehingga Kamu tidak merasa kesal nantinya," ucapnya.

Cara mengatasi:

Rebecca Hendrix menyarankan agar kita mendiskusikan waktu tersebut dengan pasangan agar tidak mempengaruhi hubungan ke depan.

Alih-alih meminta pasangan untuk tidak melakukan kegiatan dan memaksanya untuk menghabiskan waktu dengan Kamu, katakan Kamu mendukung aktivitas dia.

"Tapi, katakan juga bahwa Kamu ingin dia lebih banyak meluangkan waktu untuk bersama," kata Rebecca Hendirx.


5. Definisi "bersih" yang berbeda

Seorang wanita "rapi" adalah zona bencana yang lain. Jika ide kerapian Kamu berbeda, itu bisa menyebabkan argumen konstan.

"Yang satu tidak lebih baik atau lebih buruk, hanya berbeda," kata Hendrix.

Cara mengatasi:

Rebecca Hendrix menyarankan agar kita tidak menyalahkan atau mempermalukan pasangan.

Dengan kata lain, mengatakan kepada pasangan bahwa mereka orang yang jorok bukanlah cara yang tepat.

Sebagai gantinya, bantu pasangan Anda memahami bagaimana kebiasaan itu bisa mempengaruhi Anda.

"Rasa malu hanya menyebabkan perasaan pasangan terganggu, menimbulkan rasa bersalah atau marah," ucap dia. [lis]

Sumber: kompas.com