Hati-hati, Jangan Kritik Gambar Karya Anak Anda

Reporter: -

blokTuban.com - Bagaimana karya gambar yang dibuat anak Anda bisa menjadi memuaskan?

Sebelum menilai, Anda harus memahami bahwa menggambar adalah sarana yang anak untuk mengekspresikan diri.

Sebelum mereka benar-benar bisa menulis, menggambar adalah aktivitas pertama yang mereka lakukan.

Sayangnya tak sedikit orangtua yang langsung melakukan penilaian menjatuhkan.

"Kamu gambar apa sih, kok jelek?" atau "Kok ibu kamu gambar jelek, yang cantik dong."

Baca juga : 20 Desain Boneka dari Anak Indonesia Ikut Lomba Internasional IKEA

“Padahal, kita orang dewasa kalau dikritik, bisa mental block."

"Mereka pun bisa seperti itu, ‘udah lah enggak usah bikin apa-apa’,” kata Desainer produk dari Universitas Paramadina Hendriana Wedhaningsih.

Hendriana Wedhaningsih mengungkapkan pandangannya ketika ditemui di gerai IKEA, Tangerang, Selasa (19/12/2017).

Lantas, apa yang seharusnya bisa dilakukan orangtua?
Advertisment

Hendriana menyarankan agar orangtua mengapresiasi hasil karya gambar sang anak.

Apresiasi bukan sekadar ‘gambar kamu bagus ya’, namun bisa seperti ‘oh gambar apa, nak? Tolong ceritain dong’.

Dari situ, sang anak pun dapat menceritakan ekspresi lewat hasil gambar mereka.

Dia menambahkan, baik orangtua atau pun guru, kerap belum bisa memberi empati dan masih merasa paling benar.

“Kita sebagai orangtua dan pengajar adalah fasilitator. Bagaimana kita menanyakan kembali, kenapa mereka menggambar seperti itu,” ujar Hendriana.

Untuk guru atau orangtua, indikator penilaian hasil gambar anak bukan lagi pada kerapihan warna atau garis, melainkan kreativitas.

“Misalnya menggambar bebas, jangan dikomentari apa-apa, jangan bukan lagi kamu salah, tapi temannya bisa nanya (itu gambar apa dan kenapa)."

"Jadi gambar bukan hasil akhir, tapi proses untuk mencapai krativitas itu,” ungkap Hendriana.

*Sumber: kompas.com